Rabu, 15 Februari 2017

Wajibnya Bersatu di bawah Bendera Imam Ibrahim

Photo
Sejak Ibrahim bin ‘Awadh Al Qurasyi diangkat sebagai khalifah, perdebatan tentang sah tidaknya kekhalifahannya terus berlangsung. Ketika kaum muslimin yang berada diluar kekuasaan Khalifah sibuk mengarang dan menulis untuk membantah keabsahan kepemimpinannya, kita dapati kaum muslimin yang berada dibawah kekuasaannya bersatu dan berkumpul di sekelilingnya. Baik ia berbaiat secara suka rela atau terpaksa. Sehingga doa-doa dilantunkan dari mimbar-mimbar jum’at untuk kebaikan dan taufik Amirul Mu’minin.

Pada saat yang sama beliau menegakkan syari’at Allah sebagai penguasa bukan yang dikuasai, maka beliau mendirikan gedung-gedung mahkamah berdasar atas ketetapan-ketetapan Allah. Beliau menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, dan menampakkan sedekah. Beliau mengumumkan jihad melawan orang kafir. Beliau memperbaiki kondisi kaum muslimin dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Menyebarkan rasa aman, menegakkan hisbah amar ma’ruf nahi munkar. Membebaskan tawanan dengan kekuatan. Memperluas kekuasaannya ke berbagai tempat dengan paksaan dan kemenangan. Memimpin kaum muslimin dengan politik mashlahat dan mafsadat yang menjaga Din dan kemuliaan mereka. Daulahnya mencakup wilayah berkali lipat lebih besar dari beberapa negara, bahkan dua kali lipat lebih luas dari wilayah Inggris.

Dengan itu orang kafir mulai segan dan takut kepadanya. Daulahnya menjadi tempat tujuan para muhajirin yang lari karena diennya, harapan orang-orang tertindas, dan para tawanan. Semua bendera selain bendera daulah islamiyah adalah terlarang. Maka kaum muslimin yang berada di bawah kekuasaannya harus tunduk, berbaiat, mengakui dan bersatu dibawah kepemimpinannya. Semua ini adalah fakta yang sudah diketahui. Tidak ada yang mengingkarinya kecuali syaithan telah mengencingi matanya dan mempermainkan kepalanya.

Perdebatan semakin panas ketika bendera Khalifah Ibrahim berkibar di luar wilayah kekuasannya. Baik itu di Yaman, Mesir, Filipina, atau Libya. Kaum muslimin berselisih tentang kewajiban bersatu dibawah kekuasaannya dan menimpakan dosa atas siapa yang tidak mau melaksanakannya.

Dalam baris-baris berikut saya meminta tolong kepada Allah untuk menetapkan keabsahan tegaknya bendera-bendera tersebut dan wajib untuk membaiatnya serta berdosa siapa saja yang tidak mau berbaiat kepadanya. Berdasar atas Kitabullah, sunnah Rosul-Nya dan perkataan para salaf yang menunjukkan kepada hal itu. Kemudian saya akan berusaha menepis syubhat-syubhat yang ada secara logis. Semoga Allah Subhanahu wata’ala menolong dan memberi taufik kepadaku. Sungguh Dia Maha Mampu atas hal itu.

Pertama: Apakah boleh bagi seorang muslim untuk tetap tanpa seorang imam?

Allah berfirman;

(وإذ قال ربّك للملائكة إني جاعلٌ في الأرض خليفة)

“Dan ingatlah ketika Rabbmu berkata kepada para malaikat, Aku akan menjadikan di bumi seorang khalifah” (QS Al Baqarah 30).

Imam Al Qurthubi Rahimahullah berkata: “Ayat ini adalah pondasi pengangkatan imam dan khalifah yang didengar dan ditaati agar semua kalimat bersatu. Dengannya hukum-hukum kekhalifahan dilaksanakan”.

Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya dari Nafi’ Rahimahullah berkata: “Ketika mereka melengserkan Yazid mereka bersepakat dan bersatu dibawah Ibnu Muthi’. Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu lalu mendatanginya. Abdullah bin Muthi’ berkata menyambutnya: “Berikan bantal kepada Abu Abdurrahman (kun-yah Ibnu Umar -ed)”. Maka Ibnu Umar berkata: “Aku tidak datang kepadamu untuk duduk-duduk. Aku datang kepadamu untuk mengatakan kepadamu hadits yang aku dengar dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa yang melepaskan tangan ketaatan maka dia akan menemui Allah tanpa hujjah apapun. Barangsiapa yang mati sedangkan lehernya tidak terikat dengan baiat maka ia mati dalam jahiliyah”.

Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah berkata menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan hadits di atas: “Seseorang wajib menjadikan bagi dirinya itu seorang imam. Tidak boleh seorang pun (muslim -ed) bermalam tanpa seorang imam. Karena sama saja itu artinya tanpa kekuasaan dan tanpa seorang waliyyul amr. Allah berfirman;

{ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝَ ﻭَﺃُﻭﻟِﻲ ﺍﻟْﺄَﻣْﺮِ ﻣِﻨْﻜُﻢْ }

“Wahai orang-orang beriman, taatilah Allah, taatilah Rosul dan Ulil Amri diantara kalian” (QS An Nisa 59).

Yang meninggal sedangkan lehernya tidak terikat dengan baiat, dia adalah orang yang menyempal lagi menyelisihi jalan orang-orang mu’min. Karena orang-orang mu’min harus mempunyai pemimpin dalam keadaan apapun juga. Jika ia menyelisihi dan menyempal maka ia bukan dalam jalan orang-orang mu’min”. Selesai.

Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata: “Wajib diketahui bahwa mengurus permasalahan manusia (mengangkat pemimpin -ed) adalah kewajiban Dien yang paling agung, bahkan Dien tidak akan tegak kecuali dengan itu.”

Ibnu Hazm dalam Al Fashl fil Ahwa wal Milal wan Nihal berkata: “Semua ahlus sunnah, syi’ah dan khawarij (kecuali sekte Najdaat) bersepakat akan wajibnya imamah.”

Al Mawardi dalam Al Ahkam As Shulthaniyah berkata: “Mengangkat pemimpin yang pantas untuk memikulnya adalah wajib secara ijma’, walaupun Al Asham menyempal.”

Faktanya, Syaikh Abu Muhammad Al Adnani telah menyerukan kaum muslimin umumnya dan para mujahidin khususnya untuk memilih imam sehingga mereka bisa mentaatinya, bersatu di bawah kepemimpinannya dan berjihad di bawah benderanya. Namun amat disayangkan seruannya tidak ada satupun yang menanggapi. Oleh karena itu majelis syura Daulah terpaksa menegakkan kewajiban paling agung ini dan mengangkat Syaikh Ibrahim bin ‘Awadh sebagai imam kaum muslimin. Maka baiatnya adalah sah dengan sahnya syarat-syaratnya, tidak ada seorangpun yang menandingi dan menyelisihinya.

Kedua: Apakah syarat-syarat khalifah ada dalam diri Imam Ibrahim?

Adapun syarat-syarat khalifah yang disebutkan oleh para ahli ilmu yang mu’tabar semuanya telah terkumpul dalam diri Khalifah Ibrahim. Syarat-syarat tersebut adalah:

Islam.

Tidak boleh mengangkat orang kafir sebagai pemimpin seorang muslim secara ijma’. Allah berfirman;

{ولن يجعل الله للكافرين على المؤمنين سبيلا}

“Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman”. (QS An Nisa : 141)

Al Qurthubi Rahimahullah berkata: “Tidak ada khilaf dengan persyaratan merdeka dan islam bagi seorang imam.”

Baligh dan memahami taklif.

Maksudnya adalah berakal sehat dan mampu membedakan haq dan bathil. Al Qurthubi berkata: “Hendaknya dia telah baligh dan berakal sehat”. Al Juwaini berkata: “Jika misalnya dia menjadi gila permanen maka otomatis terlengserkan.”

Merdeka.

Maksudnya adalah lawan dari budak. Secara ijma’, seorang budak tidak boleh menjadi khalifah selama belum dibebaskan. Asy Syinqithi berkata: “Salah satu syarat Imam A’dzam adalah merdeka, tidak boleh seorang budak menjadi imam. Tidak ada perselisihan dalam hal ini dikalangan ulama”.

Laki-laki.

Seorang wanita tidak boleh diangkat menjadi imam. Nabi Shallallahu’alahi wasallam bersabda: “Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh wanita” (HR Bukhari). Ibnu Qudamah berkata: “Tidak boleh seorang wanita menjadi khalifah dan gubernur suatu negeri”. Tidak ada perselisihan dalam hal itu dikalangan ulama.

Sehatnya indera dan anggota badan.
Maka seorang bisu, tuli, lumpuh atau yang sepertinya tidak boleh diangkat menjadi imam karena akan menghalanginya melaksanakan tugas-tugas dan menegakkan hukum. Al Qurthubi berkata: “Hendakanya khalifah itu seorang laki-laki yang sehat anggota badannya”. Sebagian ahlul ilmi berpendapat tidak disyaratkannya hal itu.

Nasab Quraisy.

Salah satu syarat imamah menurut ahlus sunnah adalah berasal dari suku Quraisy. Jumhur telah mensyaratkan hal itu berdasarkan hadits

(ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻣﻦ ﻗﺮﻳﺶ)

“Para imam itu berasal dari Quraisy” (Muttafaq ‘alaih)

Bahkan Al Mawardi menukil adanya ijma’ dalam syarat ini. Dalam hadits disebutkan ;

الأمراء من قريش

“Para pemimpin itu dari suku Quraisy”

Anehnya, berlawanan dengan ahlus sunnah, ternyata Khawarij tidak mensyaratkan imam berasal dari suku Quraisy. Namun ketika kita melaksanakan sunnah ini kita malah dituduh Khawarij.

Sebagian kelompok ingin memindahkan perkara ini dari Imam Ibrahim. Mereka mengklaim bahwa Mullah Umar sebagai amir Thaliban telah dibaiat sebagai khalifah. Mereka berkata: Kami telah membaiat Mullah Umar dengan baiat udzma, maka dialah Amirul Mu’minin. Selain fakta bahwa Mullah Umar sendiri menolak klaim ini dari dirinya sendiri, ternyata secara syar’i beliau tidak memenuhi syarat sebagai khalifah. Dalam hadits disebutkan;

لا يزال هذا الأمر في قريش ما بقي من الناس اثنان

“Perkara ini (imamah -ed) akan tetap berada ditangan suku Quraisy selama masih ada dua orang dikalangan manusia” (HR Bukhari)

Ibnu Hajar Rahimahullah berkata: “Disimpulkan dari hadits itu bahwa para sahabat bersepakat bahwa mafhum hadits itu adalah untuk pembatasan (artinya tidak boleh selain suku Quraisy menjadi Imam -ed). Inilah pendapat jumhur ahli ilmu, bahwa syarat seorang Imam adalah dia berasal dari suku Quraisy”.

Asy Syinqithi berkata dalam tema imamah ini: “Orang Quraisy didahulukan daripada lainnya selama syarat-syarat imamah terpenuhi dan dia tetap menegakkan Din”.

Maka jelaslah batilnya klaim kekhalifahan Mullah Umar.

Ilmu.

Yaitu menguasai ilmu yang menghilangkan kebodohan. Al Qurthubi berkata: “Hendakanya seorang khalifah itu orang yang cocok menjadi qadhi kaum muslimin, seorang mujtahid yang tidak membutuhkan orang lain untuk dimintai fatwa dalam suatu peristiwa. Ini adalah hal yang disepakati”.

Adapun Imam Ibrahim semoga Allah memberi taufiq kepada keridhaan-Nya berdasarkan biografinya telah terbukti menguasai ilmu yang menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain semoga Allah menjaganya
.

Adil.

Adapun adil merupakan syarat menurut ahlu madzhab kecuali Hanafiyah. Adapun Malikiyah mewajibkannya. Ibnu Taimiyah berpedapat bahwa adil haruslah menjadi sifat orang yang diserahi kepemimpinan. Menurut Asy Syinqithi hendaknya khalifah itu seorang yang adil, tidak boleh orang fasik menjadi Imam. Kita meyakini Imam Ibrahim merupakan orang yang adil berdasarkan kesaksian para sahabatnya hafidzahullah.

Inilah delapan syarat khalifah yang disebutkan oleh ahll ilmu dalam buku-buku mereka. Semuanya telah terkumpul dalam diri Amirul Mu’minin Ibrahim bin ‘Awadh bin Ibrahim Al Badri Al Qurasyi Al Husaini hafidzahullah.

Ketiga: Cara pengangkatan khalifah.

Yaitu cara-cara syar’i untuk memilih imam dan mengangkatnya menjadi imam kaum muslimin. Ada empat cara pemilihan khalifah:

Yaitu ahlul halli wal ‘aqdi membaiat seseorang yang memenuhi syarat untuk menjadi khalifah. Contohnya adalah pembaiatan Abu Bakar Ash Shiddiq pada hari saqifah

Yaitu seorang khalifah mewasiatkan seseorang untuk menjadi khalifah setelahnya. Contohnya adalah wasiat Abu Bakar kepada Umar Radhiyallahu ‘anhuma untuk menjadi khalifah sepeninggalnya.

Syuro dan pemilihan. Yaitu musyawarah untuk mengangkat Imam dan mendahulukan yang paling mulia, seperti yang dikatakan oleh Ibnu Hajar. Contohnya adalah ahlu syuro yang dipilih oleh Umar Radhiyallahu ‘anhu sepeninggalnya.

Paksaan dan kekuatan. Yaitu seseorang yang mempunyai kekuatan mengambil kekuasaan dengan paksaan.

Inilah empat metode pengangkatan khalifah. Adapun kepemimpinan Khalifah Ibrahim Al Badri melalui meteode keempat, yaitu paksaan dan kekuatan. Namun kekuatan yang digunakan adalah terpuji insya Allah. Karena beliau menegakkan kewajiban yang disia-siakan oleh kaum muslimin. Maka beliaulah imam kaum muslimin yang sah secara syar’i. Justru kaum musliminlah yang telah menyia-nyiakan kewajiban agung ini. Terbukti ketika Syaikh Abu Muhammad Al ‘Adnani meminta mereka untuk memilih dan mengangkat seorang imam tidak ada seorangpun yang menjawabnya. Dari hal itu jelaslah jika kaum muslimin tidak ingin melaksanakan kewajiban ini. Maka Amirul Mukminin Ibrahim bin ‘Awad menegakkannya dengan paksaan dan kekuatan, sehingga kewajiban yang tersia-siakan bisa terlaksana.

Jika kita telisik hakekat ghalabah tersebut, ternyata bukanlah termasuk dalam bentuk yang dilarang oleh para ulama dan fuqaha. Bahkan yang dilakukannya adalah perbuatan terpuji lagi berpahala insya Allah Ta’ala.

Dengan demikian, dalam diri Khalifah Ibrahim telah terkumpul syarat-syarat imamah yang disebutkan para fuqoha. Beliau diangkat dengan metode yang juga sah secara ijma’. Maka apakah diperbolehkan seseorang mengundur-undur bahkan menolak berbaiat kepadanya? Rela dengan dosa yang bakal ditanggungnya? Kemudian jika beliau tidak menegakkannya lalu kapan kalian akan menegakkannya wahai para penentang?

Demikian saya cukupkan dengan taufiq dari Allah bukti-bukti keabsahan imamah Amirul Mu’minin Ibrahim Al Qurasyi

Keempat: Syubhat-syubhat para pengkritik.

Ikhtilaf dan perselisihan dikalangan anak adam adalah sesuatu yang telah ditakdirkan oleh Allah. Namun ada khilaf yang mu’tabar ada yang tidak mu’tabar. Adapun orang-orang yang berselisih bermacam-macam. Ada yang keras kepala, atau karena permusuhan, atau karena iri dan dengki, atau karena syubhat dan lain-lain. Orang-orang yang menyelisihi kita karena keras kepala, permusuhan dan kedengkian maka kita serahkan perkaranya kepada Allah. Sebanyak apapun kebaikan tampak tak akan menambah kecuali kejelekan.

Adapun orang-orang yang menyelisihi karena syubhat yang mencegah mereka, maka diantara mereka ada saudara kita yang mulia. Syubhat-syubhat mencegah mengikat mereka sehingga ragu-ragu dan tidak berbaiat. Kita mohon hidayah dan taufik kepada mereka dan juga kita.

Sebelum mulai membahas syubhat-syubhat tersebut, saya ingatkan kepada ikhwan-ikhwan untuk membedakan antara musuh dan penentang. Tidak semua yang menyelisihi kita adalah musuh, bahkan bisa jadi mereka lebih mencintai kita daripada sekutu kita.

Mereka berkata: Deklarasi baiat kepada Imam Ibrahim di Yaman telah menyebabkan perpecahan barisan ikhwan Anshar Syariah dan melemahkan kekuatan mereka, padahal mereka sedang berribath dan berjihad.

Kami jawab: Betul mereka dalam kondisi ribath dan jihad kami memohon kepada Allah agar memenangkan mereka.  Namun apa yang kalian katakan tidaklah betul. Deklarasi baiat tersebut adalah perkara syar’i yang menempati prioritas utama. Yaitu untuk menegakkan jihad di bawah bendera Khalifah Ibrahim, seorang imam yang diangkat untuk kaum muslimin agar darah dan kehormatan kaum muslimin di Yaman dapat terjaga setelah sebagian dari mereka meminta tolong kepada Khalifah. Kemudian ternyata amir Tandzim Al Qaeda berkata demikian: “Seseorang yang berpindah dari jama’ah jihadiyah menuju jama’ah jihadiyah lain tidaklah bisa disebut Khawarij. Walaupun ijtihadnya mungkin salah dia tetap terjaga kehormatannya sebagai muslim”. Lalu kenapa terlontar banyak celaan kepada orang-orang yang meninggalkan baiat jihad (baiat Tandzim Al Qaeda -ed) menuju baiat wajib (baiat kepada khalifah -ed)? Kemudian jika Abu Qatadah Al Filisthini membolehkan ikut serta berjihad bersama Ikhwanul Muslimin, bukankah berjihad bersama bendera Daulah Islamiyah yang bersih adalah lebih utama??

Mereka berkata: Kita terikat dengan baiat kepada Syaikh Aiman Adz Dzawahiri, tidak boleh kita melepasnya begitu saja.

Kami jawab: Bahkan kalian boleh melepasnya berdasarkan perkataan beliau sendiri: “Seseorang yang berpindah dari jama’ah jihadiyah menuju jama’ah jihadiyah lain tidaklah bisa disebut Khawarij. Walaupun ijtihadnya mungkin salah dia tetap terjaga kehormatannya sebagai muslim”. Apalagi baiat tandzim adalah baiat qital bukan baiat udzma. Justru kalian tidak boleh tetap dalam baiat qital tapi meninggalkan baiat udzma yang telah dideklarasikan. Apalagi tujuan didirikannya tandzim telah terwujudkan, yaitu berdirinya khilafah. Adakah tujuan lain selain itu? Maka segeralah bersatu wahai saudaraku yang mulia. Janganlah syaithan sampai menutupi hati kalian dari perkara yang telah ditegaskan oleh Al Qur’an dan Sunnah.

Mereka berkata: Bendera Ibrahim adalah bendera yang mencurigakan, tidak boleh bergabung dibawahnya.

Kami katakan: Orang-orang di Syam telah berkata seperti itu sebelum kalian. Namun setahun berlalu sampai mereka mengakui kejujurannya dan berbondong-bondong berbaiat. Telah jelas bagi kalian kedustaan tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada Daulah. Bahkan provokatornya hilang ditelan sejarah, sebagaimana telah kalian ketahui. Mereka tidak memberi manfaat dan tidak pula mengambil manfaat sedikitpun.

Terakhir, saya terus mencari dan mencari syubhat baru, namun saya tidak mendapatinya kecuali telah terpatahkan dengan dalil dan kebenaran yang nyata.

Akhir kata, alhamdulillahi rabbil ‘alamin

Ditulis oleh Abu Malik Syaibah Al Hamd

-[G+/IR]

EMPAT MUSUH UTAMA KHILAFAH AKHIR ZAMAN

Photo
Perang akhir zaman adalah perang yang terjadi setelah dua perang besar sebelumnya pada kali tiga itulah perang akhir zaman. atau dalam istilah modern disebut dengan perang dunia ketiga setelah sebelumnya terjadi dua perang dunia. sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dalam manuskrip yang ditulis ulang oleh peneliti berjudul : “Salam wa Harb fi Akhir Zaman ar Rabb“.

“Perang akhir zaman adalah Perang Dunia, yakni kali ketiga sesudah dua perang besar sebelumnya. Banyak sekali yang mati di dalamnya. Perang dikobarkan oleh seorang laki-laki yang merupakan kucing besar di negeri gelas dan mahkota di kepala. Sementara Perang Kedua dikobarkan oleh seorang laki-laki yang nama panggilannya adalah Tuan Besar dan seluruh dunia memanggilnya Hitler”.

Itu adalah sebagian cuplikan dari isi buku tentang nubuwah tersebut. Manuskrip langka tersebut berasal dari abad ke 2 H ditulis oleh salah seorang Tabi’at – Tabi’in yang berasal dari Syam (wilayah Lebanon, Palestina). Manuskrip ini tersimpan di perpustakaan Turki di Istanbul.

Didalam hadist yang lain Rasulullah menjelaskan awal peperangan akhir zaman dimulai pada tahun 1435 H (2014 M). sebagaimana hadist,

Dari Abdullah bin Mas'ud ra, dari Nabi saw, beliau bersabda, "Raha (peperangan) islam akan berkobar pada tahun tiga puluh lima, tiga puluh enam, atau tiga puluh tujuh. Apabila mereka binasa, maka itulah jalan orang-orang yang binasa, namun apabila mereka menegakkan agamanya, maka akan bertahan hingga tahun ke tujuh puluh."Lalu aku bertanya, "Akankah kurang dari itu atau lebih?" Beliau menjawab, "Lebih dari itu."( Shahih: Ash-Shahihah )

Didalam hadist di atas Rasulullah tidak menyebutkan angka tahun hijrah yang lengkap beliau hanya menyebutkan angka puluhan saja. Maka kita harus mengaitkan dengan hadist dalam manuskrip tadi pada peperangan akhir zaman itu dimulai pada tahun 1400 H akan tetapi ada angka puluhannya yang hilang maka jika kita padukan dengna hadis diatas maka sesuai yaitu 1435 H (2014). hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dalam manuskrip yang ditulis ulang oleh peneliti berjudul : “Salam wa Harb fi Akhir Zaman ar Rabb“.

Dalam rangkaian Hijrah seribu empat ratus (tahun) dan hitungan dua atau tiga…….(ada data yang hilang) al-Mahdi al-Amin keluar dan memerangi seluruh dunia dan menghimpun orang-orang sesat dan dimurkai Tuhan, dan orang-orang yang terseret dalam kemunafikan di bumi Isra’ dan Mi’raj di tepi bukit Majidun.

Dalam perang itu keluar seorang ratu dunia, pelaku makar dan pelacur. Namanya Amirika. Ia menggoda dunia waktu itu dalam kesesatan dan kekafiran. Sementara itu Yahudi dunia saat itu berada di tempat yang paling tinggi. Mereka menguasai seluruh al-Quds dan al-Madinah al-Muqaddasah (Kota yang disucikan).

Semua negeri datang dari laut dan udara, kecuali negeri salju yang menakutkan dan negeri panas yang menakutkan. Al-mahdi melihat bahwa seluruh dunia melakukan makar buruk kepada dirinya dan ia melihat bahwa makar Allah lebih hebat lagi. Ia melihat bahwa seluruh alam Tuhan berada dalam kekuasaannya. Akhir dari perang itu ada di tangannya, dan seluruh dunia merupakan pohon yang dimilikinya dari dahan hingga ranting-rantingnya.

Di tanah Isra’ dan Mi’raj terjadi perang dunia yang disitu al-Mahdi memberi peringatan kepada orang-orang kafir bila mereka tidak mau keluar. Maka orang-orang kafir dunia berkumpul untuk memerangi Al-Mahdi dalam pasukan sangat besar yang belum pernah dilihat sebelumnya. Dalam kelompok kekuatan Yahudi al-Khazar dan Bani Israel masih terdapat pasukan lain yang tidak diketahui jumlahnya. Al Mahdi melihat bahwa siksa Allah sangat mengerikan dan bahwa janji Allah benar-benar telah datang dan tidak diakhirkan lagi. Kemudian Allah melempari mereka dengan lemparan yang dahsyat. Bumi, lautan dan langit terbakar, untuk mereka, dan langit menurunkan hujan yang sangat buruk. Seluruh penduduk bumi mengutuk orang kafir dunia, dan Allah mengizinkan lenyapnya seluruh orang kafir di Perang Dajjal, dan perangnya terjadi di negeri Syam dan kejahatan………”.

Hadist dalam manuskrib di atas memberi Isyarat bahwa Perang akhir akhir zaman di pihak kafir di pelopori oleh Amerika yang menggoda dunia untuk masuk dalam koalisi memerangi kaum muslimin. Pemimpin kaum Muslimin al-Mahdi al-amin yang merupakan julukan kepada khalifah akhir zaman sebagaimana julukan kepada khilafah pada masa sahabat yaitu khulafah arrasyidin. maka untuk khilafah akhir zaman karena merupakan khilafah yang berdasarkan manhaj kenabian maka julukan diberikan kepada khalifah akhir zaman dengan al-Mahdi al-Amin.

Peperangan akhir zaman dengan zionis Internasional Amerika itu akan berakhir sebagai pusat peperangan terakhir di Palestin. Peperangan akhir zaman yang paling dahsyah adalah di saat terjadi pembebasan Palestin dari jajahan Yahudi. Karena orang-orang kafir dunia berkumpul untuk memerangi Al-Mahdi dalam jumlah pasukan yang sangat besar yang tergabung dalam pasukan NATO. Didalam hadist tentang tahapan perang akhir zaman perang dengan Zionis Internasional disebut dengan penaklukkan Dajjal. karena Negara zionis Israel pada saat itu telah di pimpin oleh Dajjal. Sebagaimana hadist,
“Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim).

Didalam hadist di atas dijelaskan bahwa khilafah akhir zaman akan memiliki empat musuh yang pertama Jazirah Arab karena bersekutu dengan Zionis Dajjal memerangi kaum muslimin sehingga khilafah akhir zaman akan menaklukkan jazirah Arab. Yang kedua Persia Yaitu syiah karena syiah juga ikut campur dalam memerangi khilafah akhir zaman, di Iraq bersekutu dengan zionis Dajjal dan di Suriah bersekutu dengan Bashar Asad memerangi khilafah akhir zaman. Yang ketiga adalah Rum yaitu Rusia bersekutu dengan Bashar Asad memerangi khilafah akhir zaman. Sehingga Rusia adalah negara yang paling menonjol mempertahankan rezim Suriah di timur tengah. Disisi lain Rusia juga bermusuhan dengan zionis Dajjal. Yang keempat adalah zionis Dajjal yang dipimpin oleh Amerika yang merupakan misi terakhir penaklukan Dajjal dalam perang akhir zaman.

Maka dari analisis diatas bahwa Zionis Dajjal Amerika akan ditaklukkan dalam urutan terakhir dan pusat peperangan di Palestin. Sedangkan peperangan dengan Rum (Rusia) itu berpusat di Suriah yaitu di Amaq dan Dabiq. Berdasarkan paparan diatas semoga menjadi sebuah pertimbangan bagi orang-orang yang masih saja beranggapan Rum itu adalah Zioni Dajjal Amerika dansekutunya. Kemudian juga menjadi sebuah renungan bahwa ciri-ciri khilafah akhir zaman adalah memiliki empat musuh utama yang harus ditaklukkan. Jika khilafah sekarang bersesuaian dengan nubuat di atas maka ia benar sebagai khilafah akhir zaman.[G+/IR]

Benarkah Islamic State Tak Terkalahkan?

Photo 
Benarkah Islamic State Tak Terkalahkan?

Oleh : Fathan Mubin

Benarkah Islamic State (IS) atau Daulah Khilafah tak terkalahkan?

Demikian pertanyaan yang banyak muncul ketika mengamati fenomena IS.

Wakil penasehat keamanan nasional AS, Ben Rhodes, sebagaimana dikutip oleh Sputnik, Senin (4/1/2016) mengatakan :

“Anda tidak akan bisa menghancurkan IS dalam setahun ke depan, kekuatan Islamic State (IS) diperkirakan justru akan bertambah pada tahun ini.”

Padahal IS telah digempur habis-habisan oleh beberapa koalisi negara-negara besar, bahkan hingga saat ini. Namun faktanya, eksistensi IS justru malah membesar.

Ada koalisi komunis plus syiah, yakni Koalisi Rusia (Rusia-Suriah-Iran-Hezbollah).

Ada pula koalisi liberal sekuler barat, yakni Koalisi Amerika Serikat (AS, Inggris, Perancis, Kanada, Australia, Belanda).

Serta koalisi yang paling baru, yakni Koalisi Arab Saudi (34 negara).

Setelah digempur habis-habisan oleh tiga koalisi besar tersebut, hingga saat ini, IS masih bertahan, maka wajarlah jika kemudian muncul pertanyaan sebagaimana judul di atas.

#Kemenangan IS, Telah Dijanjikan?

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya dalam rubrik studi ayat-ayat Al-Qur’an, khususnya Surat Al-Maidah, ayat 51, 54, 55, dan 56, disimpulkan bahwa kaum yang dijanjikan di akhir zaman menggantikan bangsa Arab adalah mereka yang bersikap keras terhadap orang kafir, dan mereka berjihad fisabillah berperang dengan orang-orang kafir.

Kemudian mereka bukan kaum yang diterima oleh umat Islam bahkan mereka di cela difitnah dengan berbagai macam tuduhan sampai mereka dituduh sebagai golongan yang sesat. dan bahkan ada yang lebih keras lagi mereka dituduh bukan bagian dari Islam.

Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa mereka sama sekali tidak menghiraukannya. Kemudian mereka tidak menjadikan penolong orang kafir, penolong mereka hanya Allah dan Rasul dan orang-orang mukmin.

Bahkan Allah telah menjamin kemenangan mereka bahwa mereka pasti menang berperang melawan orang-orang kafir.

Demikianlah, jika karakter IS sebagaimana atau sesuai dengan ayat-ayat di atas, maka mereka (IS) pasti menang dan takkan terkalahkan.

Wallahu’alam bis showab!

-MIAZ-

Buletin sore dari berbagai kabar terpisah pada hari Senin 15 Jumadil Ula 1438 H

Photo 
Buletin sore dari berbagai kabar terpisah pada hari Senin 15 Jumadil Ula 1438 H

■Wilayah Baghdad

- 3 personel tentara Rofidhi tewas oleh ledakan IED terhadap kendaraan yang mereka tunggangi di daerah Abu Ghuroib, barat Baghdad. Walillahil hamd.

■Wilayah Hims

- 5 personel tentara Nushoiri terbunuh dan yang lainnya terkena cedera dalam sebuah ambush yang dilancarkan pasukan Khilafah, saat mereka mencoba maju pada tepian persimpang al-Bidhoh, timur bandara T4. Walillahil hamd.

■Wilayah Damaskus

- Satu personel shohawat murtad mati terkena tembakan sniper pada seputaran pasar Selasa di komplek Tadhomun. Walillahil hamd.

■Wilayah Sholahuddin

- Penyerangan terhadap barak-barak hasyad Rofidhi dengan persenjataan ringan dan sedang di dekat Jisr al-Asmadah, utara Beiji. Kita memohon pada Alloh agar menimpakan kerugian pada mereka.

■Wilayah Dijlah

- Menggempur basis-basis dan konsentrasi hasyad Rofidhi di desa 'Ain al-Bidhoh dan al-Khobirot serta distrik Talal 'Adzbah, dengan 59 mortar Hawn 120 mm, dan langsung tepat sasaran. Walillahil hamd wal minnah.

- Mentarget basis-basis tentara Rofidhi di desa al-Khobirot dan Talal 'Adzbah dengan roket SPG9, menyebabkan sebuah barak hangus terbakar. Walillahil hamd wal minnah.

■Wilayah Halab

- Melumpuhkan satu tank milik tentara Nushoiri dengan roket ATGM di dekat Jadidah, timur laut bandara Kuwairis. Walillahil hamd.

- 14 murtaddin dari tentara Turki dan shohawat mati dan cedera setelah konsentrasi mereka ditarget dengan dua roket ATGM di timur kota al-Bab. Walillahil hamd wal minnah.

- Mentarget perkumpulan tentara dan milisi Nushoiri, di dekat desa Khorbah Jahhasy, al-Mughoroh dan Rosm Hamir di timur laut bandara Kuwairis, menggunakan 20 mortar Hawn 120 mm dan sejumlah tembakan artileri berat. Kita memohon pada Alloh agar menimpakan kerugian terhadap mereka.

- Sejumlah bombardir pesawat drone membunuh personel tentara Nushoiri dan mencederai 3 lainnya, serta melumpuhkan sebuah mobil yang memuat machine gun di dekat desa al-'Uwasyiyah, selatan kota al-Bab. Walillahil hamd.

■Wilayah Nainawa

- Mentarget sebuah basis milik tentara Rofidhi di distrik al-Ghobat, dengan roket RPG7, dan langsung tepat sasaran. Walillahil hamd.

- Mentarget sejumlah barak dan basis tentara Rofidhi beserta milisinya, di desa asy-Syamsiyat, distrik al-Ghobat dan komplek perwira dengan roket SPG9. Kita memohon pada Alloh agar menimpakan kerugian (terhadap mereka) dan menepatkan (sasaran).

- Satu personel tentara Rofidhi terluka oleh sniper pada distrik al-Faisholiyah, disamping kiri Mosul. Walillahil hamd.

- Membombardir basis-basis tentar dan milisi Rofidhi di komplek al-Qohiroh, al-'Arobi, desa al-Qubbah dan di dekat desa al-Qoshr, dengan 98 mortar Hawn berbagai kaliber serta 7 tembakan artileri, sebagian besarnya tepat sasaran. Walillahil hamd wal minnah.

http://store6.up-00.com/2017-02/148701679371361.jpg

-[KDI]-

Serangan Udara Assad dan Rusia Targetkan Rumah Sakit Dara’a


Foto: Konflik Suriah (Ilustrasi)
DAMASKUS [Mata Pena Pers] – Sebelas orang tewas dan lainnya luka-luka akibat serangan udara Rusia dan rezim Assad. Serangan udara juga menyasar ke lokasi vital seperti rumah sakit di Dara’a.
Dilansir dari Sky News Arabia pada Selasa (14/02), 11 orang tewas dan puluhan orang lainya terluka akibat serangan udara Rusia dan rezim Assad, yang menargetkan beberapa kawasan di selatan Dara,a, Suriah.
Seorang dokter dari rumah sakit “Dar’aal Balad” mengatakan bahwa, jet tempur milik Rusia menembakkan rudal Stereokimia ke Rumah sakit tersebut. Dokter yang bertugas terpaksa meninggalkan seluruh kegiatan medis.
Akibat penyerangan rumah sakit dan sekitarnya, sedikitnya menewaskan 6 orang warga sipil dan beberapa orang yang lainya terluka termasuk wanita dan anak- anak. Bahkan pekerja medis pun turut menjadi korban.
Petugas keamanan setempat mengatakan, serangan RS Dar’aal Balad merupakan salah-satu target serangan, ditengah bombardir yang melanda seluruh kota. Serangan udara tersebut juga menargetkan beberapa bangunan dan perumahan di Dara’a, yang menewaskan lima warga sipil dan melukai puluhan orang lainya.
Beberapa hari terakhir, Deraa dilanda bombardir oleh rezim dan sekutunya. Pasukan oposisi melancarkan perlawanan. Kelompok-kelompok oposisi anti-Assad bernaung di bawah ruang operasi bersama, yang dikenal dengan nama Al-Bunyan al-Marsus. [KBL/SNA]

Tawaran Konyol Israel kepada Pasien Palestina: Pilih Jadi Mata-mata Kami atau Mati?


Foto: Terlihat di layar laptop, Ahmed, pemuda Palestina terbaring di rumah sakit.
YERUSALEM [Mata Pena Pers] – Seorang pasien jantung dari Gaza telah meninggal dunia setelah menolak tawaran Israel untuk memata-matai Palestina terkait akses di fasilitas medis.
Ahmed, yang masih berusia tujuh belas tahun lahir dengan cacat jantung bawaan dan telah menjalani sejumlah operasi. Dia secara teratur bolak balik dari Jalur Gaza ke Tepi Barat untuk berobat dan menjalani 18 operasi di rumah sakit Israel.
Operasi penggantian katup jantungnya ditunda beberapa kali sampai akhirnya ia diminta untuk bertemu seorang perwira intelijen di persimpangan Erez, satu-satunya bagian perbatasan terbuka untuk warga Gaza untuk dapat masuk ke Israel.
Dalam pertemuan tersebut, Ahmed secara eksplisit mengatakan bahwa operasi dapat dilakukan jika ia mau bekerja sama dengan aparat keamanan dan menjadai mata-mata untuk Israel.
Menurut ayah Ahmed, Hassan Shubeir, petugas intelijen Israel mengatakan agar Ahmed membantu dengan memberikan nama lokasi tertentu di Gaza. Petugas itu mengatakan akan mengirimnya ke sebuah rumah sakit Israel jika mau bertukar informasi.
Petugas Israel mengatakan kepadanya bahwa jika Ahmed tidak memberikan informasi, ia tidak akan diizinkan untuk menyeberang perbatasan.
Ahmed menolak tawaran itu. Ia memilih untuk tinggal di Gaza, yang maknanya sama dengan menandatangani surat kematiannya sendiri.
Saat kembali ke Gaza, kesehatan Ahmed memburuk. Ia pun meninggal dunia bulan lalu. [KBL/MEM]

AS Akui Gunakan Ribuan Bom Uranium dalam Operasi di Suriah


WASHINGTON [Mata Pena Pers] – Amerika Serikat mengakui menggunakan roket mengandung uranium dalam dua serangan udara tahun 2015 di Suriah. Serangan menggunakan senjata yang dilarang internasional itu untuk menargetkan truk-truk pengangkut minyak Daulah Islamiyah (IS).
“Saya bisa menekankan telah dipakai uranium yang telah diringankan,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS (Pentagon), Mayor Josh Jack, seperti dilansir Al-Jazeera, Rabu (15/02). Dia menambahkan bahwa militer AS telah menggunakan lebih dari lima ribu roket mengandung uranium untuk menargetkan truk-truk minyak IS di Dier Zour dan Hasakah.
Dia mengatakan bahwa serangan menggunakan senjata mengandung radio aktif itu telah menghancurkan ratusan kendaraan militer IS. Serangan ini sendiri dilakukan setelah AS berjanji tidak akan menggunakan senjata uranium dalam operasi penggempuran dan pertempuran.
Jack mengaku, putusan menggunakan senjata penghancur di Suriah itu mengacu pada kondisi di lapangan, tanpa meminta pendapat Presiden Barack Obama saat itu.
“Langkah ini untuk memastikan kemampuan roket yang digunakan bisa membakar dan menambah kerusakan konvoi truk yang digunakan IS untuk memindahkan minyak ilegal,” imbuhnya mengklaim.
Pengakuan terang-terangan ini kembali menunjukkan kebohongan negara yang menjajah sejumlah negara muslim itu. Baik koalisi internasional anti IS maupun militer AS sebelumnya menegaskan tidak akan menggunakan senjata uranium atau kimia.
“Jet AS dan koalisi tidak dan tidak akan menggunkan senjata uranium yang direndahkan di Suriah dan Irak,” kata juru bicara koalisi, John Moore, pada Maret 2015.
Perlu dicatat, dalam perang Irak 2003 silam, AS juga mengaku tidak menggunakan senjata mengandung radio aktif. Akan tetapi, warga dan anak-anak di wilayah bekas operasi militer AS menderita penyakit cacat akibat terpapar radio aktif. Hal itu menimbulkan kemarahan lokal dan internasional. [KBL/AJ]