Kamis, 19 Januari 2017

Tinjauan Fiqih dan Fakta Atas Berdirinya Khilafah di Irak dan Syam

#Tinjauan_Fiqh_dan__Fakta_Atas #Berdirinya_Khilafah_di_Irak_dan #Syam
        " Khilafah Sudah merupakan kewenangan Allah untuk memberikan khilafah kepada hambanya yang  beriman dan beramal shalih.
Pada 1 ramadhan 1435 H, ISIS mendeklarasikan tegaknya khilafah. ISIS yang terdiri dari banyak kelompok mujahidin dan suku-suku ahlusunnah bersatu membaiat seorang keturunan  dari Cucu Rasulullah SAW,  " Syeikh Abu Bakar Albaghdady.
      Hal ini tidak mengejutkan, kecuali bagi yang baru melihat perkembangan jihad di Irak. Sebab ISIS telah mempersiapkan hal ini sejak tahun 2006, sejak terbentuknya majelis syuro mujahidin (MSM).
    Dengan cita-cita yang jelas, yaitu mendirikan khilafah, bukan model negara yang lain. Maka ketika mujahidin telah memiliki segala prasyarat tegaknya khilafah, tidak pantas menunda penegakannya, sebab haram kaum muslimin hidup tanpa khalifah lebih dari tiga hari.
     Sementara kaum muslimin telah 90 tahun hidup tanpa khalifah.
Ibnu Hajar Al Haitami, dalam kitab As Shawa’iqul Muhriqah, hlm. 7:
“Ketahuilah juga, bahwa para shahabat -semoga Allah meridhai mereka- telah bersepakat bahwa mengangkat seorang imam (khalifah) setelah berakhirnya zaman kenabian adalah wajib, bahkan mereka menjadikannya sebagai kewajiban paling penting ketika mereka menyibukkan diri dengan kewajiban itu dengan meninggalkan kewajiban menguburkan jenazah Rasulullah SAW.”
      "Deklarasi ini mengundang berbagai reaksi dari umat islam di seluruh dunia. Ada yang langsung berbaiat, ada yang sekedar mendukung, ada yang diam sambil mempelajari fakta tentang sah atau tidaknya, ada juga yang langsung menolaknya, bahkan banyak kaum muslimin yang tidak peduli dengan hal ini. Hal ini “wajar”, karena 90 tahun kaum muslimin hidup dalam sistem demokrasi, sehinga nyaris tidak tergambar bagaimana khilafah itu.
       " Sebagian menganggap khilafah itu seperti kepausan dalam katholik, sebagian menganggap khilafah itu adalah negara superpower dengan segala kesempurnaannya, bahkan tidak sedikit kaum muslimin yang bingung membedakan antara khilafah dan kafilah, alias tidak mengetahui sama sekali. 
       "Deklarasi khilafah oleh ISIS memaksa kaum muslimin untuk kembali mempelajari tentang hukum kekhilafahan dan membandingkan dengan kondisi saat ini. Jika tidak, maka kaum muslimin akan terus terombang-ambing oleh perang opini yang dilancarkan media kafir.
     Akan sangat berbahaya sekali jika kaum muslimin tidak mengetahui ilmu tentang khilafah, kemudian mendapatkan fakta yang dimanipulasi media kafir, hal ini akan menyebabkan kaum muslimin membenci dan mengutuk ISIS hanya karena gambaran buruk media. 
      "Padahal ISIS-lah yang mengangkat dosa kita semua yang lalai dalam menegakkan khilafah. Kewajiban penegakan khilafah adalah fardhu kifayah, artinya kewajiban ini akan terus membebani kaum muslimin selama khilafah tidak tegak. Seharusnya kaum muslimin berterimakasih kepada ISIS, karena mereka telah mempersembahkan jiwa dan raga untuk tegaknya kewajiban ini.
   "Sehingga dengannnya, saat ini kita tidak lagi terbebani dengan kewajiban penegakan khilafah. 
     " Dalam buku , penulis akan membahas apakah Khilafah yang didirikan ISIS telah memenuhi syarat atau tidak. Mari kita mulai dari syarat-syarat suatu negara disebut khilafah islamiyyah.
   Syeikh Abdul Qadim Zallum, dalam kitab Nizham Hukmi fil islam mensyaratkan 4 hal. 
Pertama, kekuasaan wilayah tersebut bersifat independen, hanya bersandar kepada kaum Muslim, bukan kepada negara Kafir, atau di bawah cengkraman kaum Kafir.
    "Kedua, keamanan kaum Muslim di wilayah itu di tangan Islam, bukan keamanan Kufur, dimana perlindungan terhadap ancaman dari dalam maupun luar, merupakan perlindungan Islam bersumber dari kekuatan kaum Muslim sebagai kekuatan Islam murni.
     "Ketiga, memulai seketika dengan menerapkan Islam secara total, revolusioner dan menyeluruh, serta siap mengemban dakwah Islam.
Keempat, Khalifah yang dibai’at harus    memenuhi syarat pengangkatan Khilafah (Muslim, laki-laki, baligh, berakal, merdeka, adi
l dan mampu), sekalipun belum memenuhi syarat keutamaan.
     "Sebab, yang menjadi patokan adalah syarat in’iqad (pengangkatan). 
Fakta
Pada faktanya ISIS mendeklarasikan khilafah, bukan sistem lainnya. ISIS tidak mendeklarasikan sistem kerajaan/monarki sebagaimana Arab Saudi dan Brunei, bukan sistem demokrasi sebagaimana Indonesia, bukan sistem Imarah sebagaimana Taliban. Khilafah memiliki ciri yang khas, dan berbeda dengan sistem lainnya.
    Syeikh Abu Bakar Albaghdady dibaiat oleh Ahlul Halli Wal Aqdi yang terdiri dari Ulama-ulama dan pembesar suku-suku. Ini adalah pelantikan khas khilafah, sebab tiada khilafah tanpa dibaiat.
ISIS mengontrol wilayah yang membentang dari Aleppo hingga Diyala. ISIS bukanlah khilafah klaim semata sebagaimana organisasi “khilafatul muslimin” di Lampung, Indonesia yang mengklaim memiliki khalifah tapi tidak  memiliki wilayah. Di dalam wilayah yang dikuasainya, khilafah menguasai penuh baik keamanan, pelayanan umat, pelaksanaan hukum, pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya. 
  "Jika dikatakan bahwa ISIS belum menguasai seluruh Irak dan Suriah, maka itu benar. Namun barat maupun timur mengakui bahwa ISIS memiliki wilayah yang dikontrol secara independen. Tidak ada yang menyangkal bahwa ISIS menguasai kota-kota besar seperti Raqqah, Mosul, Diyala, Ambar, Niwawa, dll. Bahkan 60 negara bersatu dibawah koalisi AS tidak mampu menghancurkan kemerdekaan wilayah ini, ini menunjukkan bahwa ISIS memang independen.
     "Kekuasaannya bukanlah hanya satu komplek atau satu kampung saja, namun luas kekuasaannya melebihi Inggris dan terus bertambah insya Allah. Dengan fakta diatas kita bisa menilai bahwa khilafah memenuhi syarat pertama disebut sebagai khilafah yang benar, yaitu memiliki wilayah yang independen.
Dalam mengamankan wilayahnya, ISIS tidak bekerja sama dengan siapapun. Kemanan sepenuhnya dipegang mujahidin, baik dalam bidang militer maupun kepolisian. ISIS berlepas diri dari aliansi kufur seperti PBB, Liga Arab, dll.
       " Dengan demikian khilafah yang didirikan ISIS memenuhi syarat
kedua
"Yaitu keamanan yang sepenuhnya dipegang oleh muslim.
  Dalam penerapan syariah, khilafah yang diterapkan ISIS langsung menerapkan syariah islam secara kaffah. Sebagian penduduk masih kaget dengan syariat yang langsung diterapkan ini, namun seiring waktu, khilafah terus mengedukasi masyarakat agar terbiasa dan nyaman dengan hukum syariah.
           "Tidak ditahapkannya penerapan syariah islam ini karena saat ini Al-Qur’an dan Assunnah sudah lengkap dan telah terbeban dalam setiap pundak kaum muslimin. Rasulullah SAW mencontohkan bahwa ketika syariat sudah turun, maka langsung diterapkan, sebagaimana saat diwajibkannya memakai kerudung bagi perempuan, maka perempuan di masa Rasulullah SAW sampai merobek gorden di rumahnya untuk dijadikan sebagai kerudung. Begitu juga ketika turunnya larangan meminum khamr, maka saat itu juga seluruh kaum muslimin memecahkan kendi-kendi khamr mereka. Dengan fakta ini maka dapat disimpulkan khilafah yang didirikan oleh ISIS memenuhi syarat ketiga, yaitu penerapan syariah kaffah.
Bagaimana dengan khalifahnya? Syeikh Abu Bakar Albaghdady adalah seorang muslim, baligh, laki-laki, merdeka, adli dan mampu. Bahkan beliau memenuhi syarat yang lebih dari itu, yaitu syarat yang diadobsi oleh sebagian madzhab yaitu harus bangsa Quraisy.
     "Dengan fakta ini  saja dapat dilihat bahwa khilafah yang didirikan ISIS memenuhi syarat keempat, yaitu terpenuhinya syarat khalifah. Selain itu Syeikh Abu bakar Albaghdady adalah keturunan Rasulullah SAW dari jalur Hussein bin Ali, yang ini mengharuskan kita mencintainya, sebab Ia termasuk dalam Ahlul Bait, selama Ia memegang Al-Qur’an dan Assunnah. 
Rasulullah saw bersabda “Dahulu bani Israil selalu dipimpin oleh para Nabi, setiap meninggal seorang Nabi diganti oleh Nabi lainnya. Sesungguhnya setelahku ini tidak ada Nabi lagi, namun akan ada setelahku beberapa khalifah, bahkan akan bertambah banyak. Sahabat bertanya, ”Apakah yang engkau perintahkan kepada kami?” Beliau menjawab, ”Tepatilah ba
i’atmu pada yang pertama, maka untuk yang pertama dan berikan pada mereka haknya. Maka sesungguhnya Allah akan menanya mereka tentang hal apa yang diamanatkan dalam kepemimpinannya.” (Hadits Shahih Riwayat Muslim dari Abu Hurairah).
Khilafah telah berdiri dengan haq, maka haram kaum muslimin untuk memperjuangkan tegaknya khilafah yang kedua. Umat Islam hanya boleh memiliki satu khalifah, dan upaya penegakan khilafah yang kedua termasuk dalam pemberontakan.
Rasulullah saw bersabda “Jika dibaiat dua orang khalifah maka bunuhlah yang terakhir dari keduanya”.(HR Muslim)
Perjuangan saat ini adalah menggabungkan wilayah kaum muslimin kedalam naungan khilafah. Apabila diseru oleh Khalifah untuk hijrah, maka wajib hijrah, misalnya Khalifah memerintahkan orang-orang tertentu seperti dokter, insinyur, dan orang yang memiliki keahlian lain untuk hijrah ke dalam wilayah khilafah yang sekarang maka wajib dilaksanakan jika mampu.
Berdirinya khilafah ini juga harus menjadi penyatu dari seluruh komponen kaum muslimin. Seluruh harokah islam, tanzhim jihad, dan ormas islam wajib tunduk kepada khilafah. Mereka semua harus berjuang dibawah panji yang sama, yaitu panji la ilaha illallah (tiada sesembahan selain Allah).
Khalifah mempunyai hak melakukan adopsi (tabanni) hukum syariah Islam dan melegislasikannya menjadi undang-undang yang berlaku mengikat bagi publik. Adopsi ini dilaksanakan Khalifah jika terdapat khilafiyah dalam hukum syariah hasil ijtihad.
Maka ketika Khalifah memilih satu pendapat, rakyat wajib menaatinya sehingga perbedaan pendapat tidak ada lagi. Kaidah fiqih menyebutkan : Amru al-imam yarfa’u al-khilaf fi al-masa`il al-ijtihadiyah (Perintah Imam/Khalifah menghilangkan perbedaan pendapat dalam masalah-masalah hasil ijtihad/khilafiyah). (M. Khair Haikal, Al-Jihad wa al-Qital fi as-Siyasah al-Syar’iyah, III/1797; M Shidqi al-Burnu, Mausu’ah al-Qawa’id al-Fiqhiyah, I/268).
https://Telegram.me/ TauhidSunnahWaljihad

Daulah Islamiyyah, Khilafah Untuk Seluruh Kaum Muslimin

Daulah Islamiyyah, Khilafah Untuk Seluruh Kaum Muslimin"
Kiranya pesan yang disampaikan Maktab al Himmah Daulah Islamiyyah di atas sudah jelas,, Daulah Islamiyyah adalah Daulah bagi seluruh kaum muslimin. Singkat dan terang, sudah paham kan? Ya sudah, saya cukupkan disini. *Lho?
Ya, Daulah Islamiyyah bukanlah Khilafah punyanya kelompok fulan atau jama'ah ngajinya si fulan, ia milik semua kaum muslimin. Tak ada hak bagi si fulan A atau fulan B mengklaim Khilafah ini miliknya seorang dan pengikutnya.
Jika mau ditelisik, sebenarnya, inti sejumlah besar propaganda mass media terhadap Daulah Islamiyyah sebagai bagian dari agenda ‘black campaign’ untuk menjauhkan kaum muslimin dari Khilafah mereka ini hanyalah satu, mencitrakannya sebagai sebuah 'kelompok’ Islam fanatik yang ingin membabat habis kelompok-kelompok Islam di luarnya.
Saya tak perlu susah-susah menulis sebagian contoh kampanye hitam media-media itu, seperti, “Daulah Islamiyyah (mereka sebut dengan nama ISIS, ISIL, Daisy, dsb) membunuhi, atau menggorok leher, atau mengebom muslim di luar 'kelompok’-nya,” Yaah, meskipun akhirnya ketulis juga kan.. -,-’
'Kelompok’..? Kelompok apa sih? Sedangkan mereka yang berhijrah dan kini berada di Daulah Islamiyyah dulunya berasal dari berbagai macam background jama'ah ataupun organisasi, bahkan banyak diantara mereka dulunya muslimin awam, yang boleh jadi pemahaman Dien-nya masih biasa-biasa saja, namun kini menjadi luar biasa. Lebih-lebih banyak juga koq yang dulunya dia itu orang murtad, atau bergabung dengan faksi yang keluar dari pakem aqidah yang benar, dia bertaubat meski pelum belajar Dien, dan Daulah menerimanya, lantas mengajarinya, membimbingnya, ke arah kebenaran.
Daulah tidak menolaknya,, seperti, “Lho, kamu kan dulu bukan dari jama'ah saya?”
Contoh-contoh kasusnya pun banyak, sudah ribuan,, dan kita sudah banyak melihatnya di video-video taubatnya murtaddin Shohawat, bagaimana mereka kembali mempelajari aqidah bersama Daulah, kemudian menjadi bala tentaranya yang pemberani.
Atau, tentang ribuan muslim mualaf yang baca al Qur'an masih terbata-bata, ada pula yang masih kelas Iqro’. Daulah menerima mereka, tidak mengusirnya, “Pemahaman Dien kamu masih nol, pergi sana, kamu gag boleh ikut di barisan kami!”
Boleh jadi tulisan saya ini akan menjadi senjata bagi mereka yang membenci Daulah, dengan mengatakan, “Tuh kan, liat, pantesan ISIS menyimpang,, pengikutnya aja jahil-jahil.” Saya tak peduli, karena lisan itu keluar dari mereka yang menyanjung-nyanjung kelompok antek Amerika dan nyata-nyata didukung Salibis. Jadi, apa peduli saya dengan ocehan orang yang lebih bodoh agamanya?
Ya, tak perlu menunggu Dien kalian jadi sempurna, dengan ilmu bejibun numpuk-numpuk (tapi tak kunjung beramal), sampai pemahaman akan Dien pun mumtaz untuk menjadi bagian dari pasukan Daulah Islamiyyah.
Seperti yang dilakukan oleh seorang al Akh Mujahid Daulah asal Malaysia -semoga Allah menerimanya sebagai syuhadaa’-, dengan background asal muasal ngaji di Jama'ah Tabligh. Dia berhijrah dari negeri Shohawat di Syam ke Daulah, dan tak lebih dari 10 hari saja setelah kedatangannya dan bai'atnya pada Amirul Mukminin, Allah karuniakan dia rizki untuk beramaliyyah istisyhadiyyah.
Suatu ketika seorang Mas'ul Istisyhadiy datang ke kamp mu'askar, guna membuka pendaftaran untuk siapa saja ikhwah yang ingin mendaftar antrian istisyhadiy. al Akh asal Malaysia tadi bertanya, “Istisyhadiy itu apa sih?” Akhirnya dijawab dan dijelaskan padanya, apa itu serangan bom syahid, dalil-dalil al Qur’an dan Sunnahnya, caranya, hanya dalam sehari, tak perlu memakan serta menunggu waktu bertahun-tahun untuk memahami dan mengamalkannya, “Oke,, saya ikut, bismillah!” jawabnya.
Allahu Akbar! Allah gunakan tangan al Akh itu untuk membunuh lebih dari 50 tentara Nushairiy yang sedang berusaha menyerang wilayah kaum muslimin.
Atau seperti al Akh asal Indonesia di salah satu kamp Daulah Islamiyyah, yang berkata, “Ooh, ternyata setelah hijrah di Daulah itu harus berjihad juga to? Kirain cuma datang, terus hidup biasa, dagang, dsbnya. Ternyata harus perang, baru tahu saya.” Setelahnya, ia tidaklah lari, atau gag mau jihad, gag mau ribath,, justru dia teguh disana,, meraih dua kemenangan sekaligus, menggagalkan serangan kuffar untuk merampas tanah muslimin dan gugur syahid di jalanNya.
Atau seperti al Akh lain, dia berhijrah menuju Darul Islam, namun belum ngerti apa itu Rofidhoh, apa itu PKK, apa itu Nushairiy. Dia akhirnya belajar di parit-parit ribath, mengenal siapa musuh-musuh Allah di medan Jihad, membentuk dengan kokoh aqidah al Wala’ wal Baro'nya di tengah baku tembak, bombardir, hingga Allah menggunakan tangan al Akh itu untuk membebaskan sebuah wilayah, dan tertegaklah Syari'at Islam di atasnya.
Ada juga ikhwah Muhajirin yang background-nya dulu aktivis PKS, “MasyaaAllah, disini ukhuwah Islam-nya sangat berasa Akh, persaudaraan di atas Tauhid yang haq, Alhamdulillah saya bahagia sudah keluar dari sempitnya hizbiyyah menuju luasnya Khilafah.”
Inilah Daulah Islamiyyah, Khilafah untuk seluruh kaum muslimin, muslimin yang menginginkan kebenaran. Ia bukan Daulah milik kelompok fulan atau jama'ah ngajinya si fulan.
Inilah Daulah Islamiyyah, Daulah milik seluruh muslimin, wahai Ummat Islam, tidak perlu takut, datanglah, Daulah ini milik kalian semua, dan membuka lebar tangannya untuk memeluk kalian dalam kehangatan persaudaraan pun persatuan.
Wahai Anshor daulah, wahai Munashirin, inilah Daulah Islamiyyah, Daulah bagi seluruh kaum muslimin, mari bersama membangun dan menjaganya. Salah satunya dengan bersikap lemah lembut pada awam muslimin, dakwahi mereka dengan baik, jadikan mereka ikut merasakan rahmat, rasa aman, dan ketenangan di bawah naungan Daulah Islamiyyah.
Lindungi raga dan hati umat Islam, karena salah satu tujuan dari tertegaknya Jihad adalah untuk melindungi nyawa kaum muslimin. Ibnu Nuhas dalam kitabnya al Masyari'ul Aswaq bahkan menyebutkan, ribath itu lebih utama dari menjihadi musuh, karena ia membentengi kaum muslimin dan negeri-negeri mereka dari agresi kuffar.
Dan hendaknya kaum muslimin di Indonesia dan Malaysia, serta negeri sekitarnya ikut menjaga tulusnya niat Mujahidin untuk menolong mereka, dengan menjauhi gedung-gedung pemerintah, kantor-kantor polisi, dan markas militer agar tidak terkena serangan Mujahidin dan menjadi celah bagi musuh meruntuhkan menara jihad ini.
Seperti yang saya saksikan sendiri di negeri kehidupan ini, bagaimana para Mujahidin, Junud Daulah Islamiyyah mencintai awam Muslimin dan awam Muslimin mencintai mereka. Sampai ketika rumah mereka di Daulah Islamiyyah diserang kuffar,, mereka tetap setia dengan Daulah, mengungsi ke wilayah Khilafah, rela tinggalkan rumahnya demi hidup di bawah naungan Syari’ah.
“Gimana kabar Ramadi? tanyaku. “Alhamdulillah, 'alaa kulli hal, ini ujian dari Allah, tamkhish, untuk memisahkan mana muslimin yang benar2 beriman dan mana yang munafiq, memihak pada kuffar..” kata seorang awam muslimin, masyaa Allah ini kalimat yang keluar dari seorang muslim biasa, bukan mujahid, bukan murobith.
Atau ketika sebuah wilayah Daulah Islamiyyah diserang, bukan hanya Junud Khilafahnya saja yang mempertahankannya, namun seluruh penduduknya sampai berbai’at maut untuk mempertahankannya. Indah bukan?
Asy Syarqiyye, Wilayah al Khayr, Qoti’ Ghorbiyyah
27 Jumadal Akhir 1437 H
[akhirzaman/al-Hayat]

Rabu, 18 Januari 2017

Kalimat Juru Bicara Daulah Khilafah Islamiyah (IS) Yang Baru


#AL_FURQON_MEDIA

Menghadirkan :

Kalimat juru bicara Daulah Khilafah Islamiyah (IS) yang baru.

✨Yang bernama Abu Hassan Al-Muhajir (Hafizohullah)✨

Dengan Judul :
"Apa kalian tidak memikirkan apa yang aku katakan"


Link download
https://archive.org/download/motadht/motadht.mp3

Terjemahan

Ketahuilah wahai para Mujahid Muwahhid

Bahwasanya yang paling parah kejahatannya dan paling besar kekafiran dan dosanya adalah anjing-anjing mereka yang menggonggong dari kalangan ulama' sesat, da'i penyeru kekafiran dan syaikh-syaikh yang buruk akhlaqnya, yang berwala' pada golongan kemusyrikan dan pamerintahan murtad dengan berbagai macam bentuk perwalian lewat perkumpulan ilmiah, majlis fatwa dan acara-acara media mereka, bahkan pada akun-akun mereka sendiri serta forum diskusi mereka, nama mereka dikenal, situs mereka terbuka, program mereka tersifati!
Merekalah yang telah memberkati pemerintahan kafir thoghut dan memberikan kabar gembira serta menyenangkannya dengan kerusakan dalam kepemimpinannya, lalu mereka menjadikan orang-orang bernaung kepadanya dari berbagai penjuru negeri dan mengucapkan selamat atas deklarasi kemurtadan yang jelas dan kekafiran yang nyata (kufrun bawwah).
Maka mereka menjadikan Negerinya sebagai tempat untuk berbagai aktifitas dan tempat berlindung untuk kehinaan dan kebodohan mereka.

Maka mereka pun menghapus simbol-simbol hidayah dengan lengan-lengan mereka, mereka juga membinasakan eksistensi kemuliaan atas kuffar dengan menjadikan mereka sebagai saudara. Maka amat buruklah lengan (penolong) dan amat buruklah persaudaraan.
Mereka mendekati kekufuran dan menganggapnya enteng, mereka juga menghapus diin (agama) yang agung dan menjelekkannya, karena itulah banyak tipu daya dan berbagai bid'ah pun menyebar, mereka pun jadi penyembah hawa nafsu dan ia adalah seburuk-buruk sesembahan, sehingga yang terpuji tersamarkan dengan yang tercela dan yang tercela tersamarkan dengan yang terpuji, maka itu adalah musibah dan bencana besar karena mereka menjadi imam dan penunjuk bagi manusia, penyeru kesengsaraan bagi mereka, tidak lain mereka hanyalah pengecut yang takut pada manusia melebihi takutnya kepada Alloh, tukang paksa yang berambisi untuk terkenal, sum'ah (didengar) dan mendapat jabatan, yang memfatwakan untuk mencintai kesenangan semu dan takut terputus dari kesenangan semu, mereka sudah terlampau dalam kerusakan dan kesia-siaan, hanya kebenaran yang mereka pendam sedang keburukan mereka tebar...
Dan yang lain-lainya, kami tidak perlu panjang lebar menyebutkannya dan sekarang ini kami tidak perduli jika merobek tabir mereka. Semoga Alloh memburukkan jiwa-jiwa yang hina, jenggot-jenggot bayaran dan lisan-lisan pendusta...

Jika Nahkoda telah lenyap dan hanyut***
Dikarenakan kapal terhempas angin suatu hari, karena telah direncanakan oleh penyelam

Apakah sudah hampir tak terlihat lagi yang bisa menolak mereka, tidak adakah yang menentang keangkuhan mereka? Bahkan tidak adakah yang mencegah (mereka)? Sungguh dahulu orang yang terlaknat dari kaumnya terdapat Bal'am Ibnu Ba'uro' dan dari Musailamah Rojjal Ibnu 'Anfuwah. Dan sungguh salah satu dari mereka (ulama' suu') sekarang ini lebih besar penikamannya terhadap Islam dan pemeluknya dari kebanyakan orang yang kalian sangka. Demi Alloh sudah saatnya bagi kepentingan ini untuk terpecah dan bagi jiwa-jiwa ini untuk dipadamkan juga bagi lisan-lisan ini untuk dipotong!
'Iyadh al-Yahdhoni menyebutkan di dalam kitabnya yaitu Tartibul Madarik wa Taqribul Masalik:
Bahwasanya 'Allamah Abu Bakr Ismail bin Ishaq bin 'Adzroh rohimahulloh ditanya tentang para Khothib Bani 'Abid al-Fatimiyyiin dan dikatakan padanya: Sesungguhnya mereka itu Sunni!
Lalu ia berkata: bukankah mereka mengatakan: Ya Alloh curahkanlah sholawat atas hamba Mu al-Hakim dan wariskanlah bumi kepadanya! mereka berkata: iya, ia pun berkata: Bagaimana menurut kalian jika seorang Khothib berkhutbah lalu memuji Alloh dan Rosul-Nya lalu memper-indah pujiannya, kemudian ia berkata Abu Jahal di dalam Surga! Bukankah ia telah kafir? Mereka menjawab: iya, ia berkata: al-Hakim lebih parah dari Abu Jahal.

Iyadh Berkata: ad-Dawawi ditanya tentang permasalahan tersebut lalu ia menjawab:
"Khothib mereka yang berkhutbah bagi mereka dan menyeru bagi mereka pada hari Jum'at ia kafir, dibunuh dan tidak disuruh untuk bertaubat, istrinya haram bagi dia, tidak mewarisi dan tidak bisa diwarisi dan hartanya menjadi fa'i (rampasan) bagi kaum muslimin. Selesai perkataan beliau.

Wahai pasukan tauhid yang memiliki kecemburuan, dimana saja mereka berada

Serulah jiwa-jiwa kalian atas siapa saja yang menyakiti diin (agama) Alloh dan wali-waliNya dari kalangan ulama' suu' dan da'i pembawa fitnah dimana saja mereka berada, jika kalian melihat salah satu dari mereka, maka janganlah bayangannya berpisah dari bayangan ulama' suu' tersebut, hendaknya ia menghabisinya dan menyerangnya meskipun ia di dalam rumahnya dan diantara keluarganya!
Mulailah dari siapa yang terang-terangan permusuhannya dan menyeru untuk memerangi mujahidin atau menyematkan tuduhan atheis pada mereka atau (mengatakan) mujahidin keluar dari diin!
Hidupkanlah pada mereka sunnah (sebagaimana) dibunuhnya Jahm, Ja'd, Hallaj dan Ma'bad. Sesungguhnya mereka itu demi Alloh, sekiranya setan mendirikan Negara baginya, niscaya akan didapati dari mereka (bahwasanya) pada mereka itu ada pasukan yang siap dihadirkan, penolong dan pembantu. Laa haula wala quwwata illa billahil azhiim (Tiada daya dan upaya kecuali dengan Alloh yang Maha Agung)...

Abul Hasan 'Ali bin Abi Tholib rodhiyallohu 'anhu berkata:
"Akan datang pada manusia suatu masa, tidak tersisa lagi dari Islam kecuali namanya, tidak tersisa dari al-Qur'an kecuali tulisannya. Masjid-masjid mereka megah tetapi kosong dari petunjuk, ulama' mereka adalah seburuk-buruk makhluk dibawah kolong langit, dari merekalah keluar fitnah dan kepada merekalah nantinya akan kembali"
Benar, sungguh telah dimulai fitnah dari mulut-mulut mereka dan diatas mimbar-mimbar mereka. Setelah mereka mengharamkan dan mengkriminalkan jihad fii sabilillah, mereka pun mulai menyeru untuk masuk dalam kebathilan dan kekafiran, dengan berperang dibawah bendera thoghut demi menyejukkan mata para penguasa murtad mereka serta demi keselamatan kekuasaan dan kedudukan mereka. Kerugian yang besar adalah siapa yang merugi diinnya lantaran mengikuti hawa nafsu dan menjaga dunia mereka. Siapa yang tidak menyibukkan dirinya dengan kebenaran, syaitan akan menyibukkannya dengan kebathilan. Siapa yang tidak berperang dijalan Alloh hari ini, niscaya thoghut akan membebaninya untuk berperang dijalannya suatu hari nanti..._

Diterjemah oleh Tim Al Jazeera News
[aljazeeralink]

UPDATE : Peta Pertempuran di Kota Mosul

Photo: 📷 UPDATE : Peta Pertempuran di Kota Mosul


◾ HITAM : Daulah Islam (IS)
◾ HIJAU : Syiah Iraq & Koalisi Salibis Internasional

Terlihat di Peta Pasukan Koalisi masih belum dapat berbuat banyak di Pertempuran Mosul, Meski Pertempuran Telah memasuki hari ke 74 namun pasukan internasional yg di pimpin Amerika tsb belum bisa menembus pertahanan kota mosul yg di jaga mujahidin Daulah Islam (IS), padahal sudah tak terhitung berapa banyak bom yg di muntahkan dan dana yg di kucurkan untuk merebut kota ke 2 terbesar di iraq tsb,

Namun atas izin Allah mujahidin IS masih kokoh mempertahankan kota mosul tanpa mengemis meminta bntuan negara arab dsb

Perlu di ketahui Pasukan Amerika & Syiah 3 bulan yg lalu mengumumkan dgn sombong nya operasi perebutan Mosul, mereka mengerahkan 102 ribu pasukan gabungan yg terdiri dari Syiah-Peshmerga-Amerika dan negara sekutu, mereka dgn congkak mengatakan mosul akan takluk dalam jangka waktu 1 bulan saja, tapi apa hasilnya skarang ? Justru Allah hinakan mereka dgn 5 ribu Pasukan Mujahidin IS yg menimpakan kekalahan besar di barisan mereka, dan kini pertempuran telah memasuki 2 bulan 14 hari dan Pasukan Musuh hanya dapat gigit jari dari pinggiran melihat kegigihan pasukan IS yg mempertahankan Mosul

Semoga Allah Selalu Menjaga dan Menolong Mujahidin IS yg mempertahankan kota Ahlusunnah Mosul dr penjajahan Syiah & Amerika

Inilah Mujahidin IS yg berjuang sampai titik darah penghabisan, mereka tetap teguh meski di keroyok semua sekte kekufuran dari sgala arah, bukan seperti shohwat dollar di Aleppo yg sanggup menukar tanah muslimin dgn sebaris "TELOLET" dari Rezim Assad😂

@aljazeeralink

◾ HITAM : Daulah Islam (IS)
◾ HIJAU : Syiah Iraq & Koalisi Salibis Internasional

Terlihat di Peta Pasukan Koalisi masih belum dapat berbuat banyak di Pertempuran Mosul, Meski Pertempuran Telah memasuki hari ke 74 namun pasukan internasional yang di pimpin Amerika tersebut belum bisa menembus pertahanan kota Mosul yang di jaga mujahidin Daulah Islam (IS), padahal sudah tak terhitung berapa banyak bom yang dimuntahkan dan dana yang dikucurkan untuk merebut kota ke 2 terbesar di Iraq tersebut,

Namun atas izin Allah mujahidin IS masih kokoh mempertahankan kota Mosul tanpa mengemis meminta bntuan negara arab dan sebagainya

Perlu diketahui Pasukan Amerika & Syiah 3 bulan yang lalu mengumumkan dengan sombongnya operasi perebutan Mosul, mereka mengerahkan 102 ribu pasukan gabungan yang terdiri dari Syiah-Peshmerga-Amerika dan negara sekutu, mereka dengan congkak mengatakan Mosul akan takluk dalam jangka waktu 1 bulan saja, tapi apa hasilnya sekarang ? Justru Allah hinakan mereka dengan 5 ribu Pasukan Mujahidin IS yang menimpakan kekalahan besar dibarisan mereka, dan kini pertempuran telah memasuki 2 bulan 14 hari dan Pasukan Musuh hanya dapat gigit jari dari pinggiran melihat kegigihan pasukan IS yang mempertahankan Mosul

Semoga Allah Selalu Menjaga dan Menolong Mujahidin IS yang mempertahankan kota Ahlusunnah Mosul dari penjajahan Syiah & Amerika

Inilah Mujahidin IS yang berjuang sampai titik darah penghabisan, mereka tetap teguh meski di keroyok semua sekte kekufuran dari segala arah, bukan seperti shohwat dollar di Aleppo yang sanggup menukar tanah muslimin dengan sebaris "TELOLET" dari Rezim Assad.[aljazeeralink]

70 % Wilayah di Suriah Masih Dikontrol Daulah Islam (IS)

Photo: Al-Jazeera TV:
70 % Wilayah di Suriah Masih Dikontrol Daulah Islam (IS)
January 16, 2017


RAQQAH (Manjanik.net) – Tidak sedikit kaum Muslimin dan masyarakat dunia yang mempertanyakan berapa luas wilayah Daulah Islam/Islamic State (IS), khususnya yang berada di wilayah Suriah (Syam).

Bahkan ada sebagian pihak yang berkomentar sinis dan negatif dengan mengatakan bahwa Daulah Islam (IS) tidak pantas disebut sebagai Khilafah Islamiyyah karena luas wilayahnya yang hanya secuil saja di wilayah Suriah.

Namun, peta terbaru wilayah Suriah yang dirilis oleh stasiun TV Al-Jazeera pada bulan Januari 2017 mengungkapkan bahwa Daulah Islam (IS) hingga kini masih mengontrol dan menguasai 70 % wilayah Suriah.

Sementara itu, kelompok pemberontak dan oposisi moderat Suriah yang biasa disebut Shohawat hanya mengontrol sekitar 5 % saja wilayah dibSuriah, yakni yang berada di kota Idlib.

Dalam rilisan terbaru stasiun TV Al-Jazeera yang memperlihatkan kondisi terkini dan peta situasi Suriah per Januari 2017, terlihat Daulah Islam (IS) masih mengontrol 70 % wilayah Suriah. Berikut ini rinciannya:

↔ Hitam dan Abu-Abu : Daulah Islam (IS)
↔ Merah : Rezim Syi’ah Nushairiyyah Bashar Assad
↔ Hijau : Faksi Shohawat Suriah Dukungan Negara Arab
↔Kuning : Komunis YPG/PKK Kurdi
↔Biru Langit : Rezim Turki Erdogan dan Shohawat Bayaran Dukungan Turki dan Amerika Serikat (IS). [SS/dbs]
RAQQAH [Mata Pena Pers] – Tidak sedikit kaum Muslimin dan masyarakat dunia yang mempertanyakan berapa luas wilayah Daulah Islam/Islamic State (IS), khususnya yang berada di wilayah Suriah (Syam).

Bahkan ada sebagian pihak yang berkomentar sinis dan negatif dengan mengatakan bahwa Daulah Islam (IS) tidak pantas disebut sebagai Khilafah Islamiyyah karena luas wilayahnya yang hanya secuil saja di wilayah Suriah.

Namun, peta terbaru wilayah Suriah yang dirilis oleh stasiun TV Al-Jazeera pada bulan Januari 2017 mengungkapkan bahwa Daulah Islam (IS) hingga kini masih mengontrol dan menguasai 70 % wilayah Suriah.

Sementara itu, kelompok pemberontak dan oposisi moderat Suriah yang biasa disebut Shohawat hanya mengontrol sekitar 5 % saja wilayah dibSuriah, yakni yang berada di kota Idlib.

Dalam rilisan terbaru stasiun TV Al-Jazeera yang memperlihatkan kondisi terkini dan peta situasi Suriah per Januari 2017, terlihat Daulah Islam (IS) masih mengontrol 70 % wilayah Suriah. Berikut ini rinciannya:

↔ Hitam dan Abu-Abu : Daulah Islam (IS)
↔ Merah : Rezim Syi’ah Nushairiyyah Bashar Assad
↔ Hijau : Faksi Shohawat Suriah Dukungan Negara Arab
↔Kuning : Komunis YPG/PKK Kurdi
↔Biru Langit : Rezim Turki Erdogan dan Shohawat Bayaran Dukungan Turki dan Amerika Serikat. [MP/MJ/SS/AJ]

PM Suriah Kunjungi Iran, Tandatangani Kerja Sama Baru


TEHERAN [Mata Pena Pers] – Perdana Menteri rezim Assad, Imad Khamis mengunjungi Iran untuk berdiskusi.
Dalam kesempatan pada Selasa (17/01) tersebut, PM Suriah tersebut bertemu dengan Wakil Presiden Iran, Ishaq Jahangiri.
Selama pertemuan tersebut, Khamis mengaku bahwa pemerintah Suriah telah berdiri berdampingan dengan Teheran sejak perang Iran-Irak era 1980-an.
“Pemerintah Iran dan Suriah berada di garis yang sama dalam melawan ‘terorisme’ dan semua negara-negara lain harus mengikuti kita dalam hal ini,” katanya.
“Kita harus menghargai peran besar Iran dalam memerangi ‘terorisme’ di Suriah dan membantu pemerintah di semua bidang politik, militer dan ekonomi,” tambahnya.
Selanjutnya, Jahangiri juga menekankan perlunya untuk saling mendukung dan melindungi “keuntungan bersama” antar kedua negara.
“Hari ini, Pemimpin Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani serta Presiden Suriah Bashar Assad telah mengikuti kebijakan masa lalu,” paparnya.
Selain hal tersebut, kedua belah pihak juga menandatangani beberapa kerjasama di bidang pertanian, pertambangan dan telekomunikasi.
Bahkan, Khamis juga menekankan bahwa hubungan baik dengan Iran pada periode Khomeini dan Hafez Assad terus terjaga hingga saat ini antara Bashar Assad dan Ali Khamenei.
Perlu dicatat, selain kedekatan demografi, pemerintah Iran dan Suriah juga memiliki kesamaan ideologi; Syiah. Kesamaan ideologi tersebut membuat Iran rela mati-matian mempertahankan rezim Suriah.[MP/KB/AA]

PBB: 700.000 Warga Suriah Masih Terkepung


WASHINGTON [Mata Pena Pers] – Di tengah gencatan senjata yang berlangsung, ratusan ribu warga Suriah masih terkepung. Menurut laporan situs bantuan PBB, Senin (16/01) lalu, warga yang terkepung kesulitan untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan karena akses terputus.
“Sementara upaya gencatan senjata di Suriah terus berjalan, kita memohon segera, tanpa syarat dan aman untuk dapat mengakses anak-anak dan keluarga yang masih terputus dari bantuan kemanusiaan di seluruh negeri,” kata PBB.
Laporan ini ditandatangani berbagai lembaga kemanusiaan PBB, seperti Program Pangan Dunia (WFP), UNICEF, Wasekjen PBB untuk urusan kemanusiaan dan bantuan darurat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan UNHCR.
PBB mengatakan bahwa saat ini terdapat 15 daerah yang terkepung di Suriah, dengan 700.000 orang di dalamnya, termasuk sekitar 300.000 anak-anak. Menurut lembaga itu, hampir lima juta orang, termasuk lebih dari dua juta anak, tinggal di daerah yang sangat sulit dijangkau oleh bantuan kemanusiaan karena pertempuran, rasa tidak aman dan akses yang terbatas.
“Di seluruh Suriah, warga terus menderita karena tidak memiliki kebutuhan paling mendasar untuk mempertahankan hidup mereka, karena kekerasan yang terus terjadi. Dunia seharusnya tidak diam, sementara pihak yang terlibat konflik menggunakan blokade makanan, air, obat-obatan, dan bantuan sebagai senajata perang,” lanjut lembaga itu.
Lebih lanjut PBB mengatakan bahwa anak-anak berisiko tinggi dalam masalah kesehatan, meliputi kekurangan gizi, dehidrasi, diare, penyakit menular, dan cedera. Banyak yang membutuhkan dukungan setelah terkena peristiwa traumatis, kekerasan dan pelanggaran lainnya. 

Terkait pengepungan di Aleppo Timur, PBB mengaku tidak akan membiarkan kengerian yang terjadi di tahun sebelumnya terjadi kembali di tahun ini.
“Kita tidak biarkan tahun 2017 ini mengulang kembali tragedi tahun 2016 di Suriah,” kata laporan itu. [MP/KB/MEM]

Daulah Islam (Islamic State/IS) Luncurkan Serangan Besar di Dier Zour


DIER ZOUR [Mata Pena Pers] – Daulah Islamiyah (Islamic State/ IS) atau lebih dikenal ISIS beberapa hari ini meluncurkan serangan terbesar dalam setahun terakhir di wilayah Dier Zour, Suriah. Pasukan Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi itu mencoba merebut bandara militer rezim di wilayah yang mayoritas dikontrolnya itu.
Portal berita yang dikenal dekat dengan oposisi Suriah, aranews.org, Senin (16/01), melaporkan bahwa pertempuran itu meletus sejak tiga hari terakhir di tengah gempuran udara militer Rusia dan Suriah terhadap posisi IS. Hingga Senin malam, pertempuran dilaporkan masih berlangsung sengit.
Kantor berita Jerman, seperti dinukil Al-Jazeera, menyebutkan bahwa pasukan IS telah mengontrol hampir seluruh jalan utama ke bandara militer tersebut. Posisi pasukan Bashar Assad pun terkepung.
Pengepungan itu dipastikan setelah pasukan IS mengontrol penuh jalan yang menghubungkan antara lingkungan Al-Jur, yang membentang ke daerah Al-Makabis dan Mumsikah hingga bandara Dier Zour. IS juga menrebut bukit strategis Atsaraddah, sekitar sumber minyai At-Tie dan lingkungan Al-Ammal.

“IS memutus seluruh jalan darat yang menuju ke bandara militer dan lingkungan Harabisy,” lapor aktivis kemanusiaan, seperti dinukil kantor berita Jerman.
Jalan tersebut, menurut portal aranews.org, merupakan satu-satunya jalur logistik bagi militer Bashar Assad di bandara militer Dier Zour. Pasukan Assad menggunakan jalur itu untuk memindahkan senjata, amunisi dan logistik.
Sumber militer menyebut, ini merupakan serangan paling sengit yang diluncurkan IS sejak setahun terakhir ke wilayah kontrol rezim di Dier Zour. Serangan ini paling dahysat yang pernah dilakukan IS untuk merebut bandara militer.

IS menggunakan banyak bom mobil yang dikemudikan oleh pejuangnya menargetkan pos-pos pertahanan militer Suriah. Selain itu, mereka juga menggunakan artileri dan roket.
Kantor berita Al-Jazeera melaporkan, kedua belah menderita kerugian pasukan dan peralatan akibat pertempuran ini. Puluhan warga yang terjebak dalam pertempuran juga dilaporkan tewas akibat peluru kedua belah pihak.[MP/KB/AN/AJ]

Fakta Mengejutkan! Bunuh Diri Penyebab Utama Kematian Tentara Israel


TEL AVIV [Mata Pena Pers] – Bunuh Diri menjadi penyebab terbanyak dari kematian tentara Israel, IDF (Israel Defence Force), sontak fakta mengejutkan ini menimbulkan berbagai pertanyaan. Selain tentara Israel, kasus bunuh diri juga marak terjadi di kalangan tentara AS dan Inggris, kebanyakan karena terganggunya kesehatan mental mereka dan stress berat pasca perang.
Beberapa waktu lalu, pejabat dari Direktorat Sumber Daya Manusia IDF  mengungkapkan bahwa penyebab paling umum kematian di antara tentara Israel (IDF) pada 2016 adalah bunuh diri, mengutip laporan Times of Israel.
Statistik IDF yang dirilis pada hari Ahad (08/01) menunjukkan bahwa dari 41 tentara Israel yang tewas pada tahun 2016, 15 penyebab kematian adalah bunuh diri, dan semuanya adalah laki-laki.
Semua tentara yang melakukan bunuh diri adalah laki-laki. 12 dari mereka adalah tentara wajib militer, dua tentara karir dan satu tentara cadangan.
Empat tentara IDF lainnya tewas selama operasi militer, sementara sembilan tentara IDF lainnya tewas akibat kecelakaan, dan tujuh lainnya karena kecelakaan mobil saat bertugas. Sisanya enam personil IDF meregang nyawa akibat penyakit atau alasan-alasan medis lainnya.
Sementara itu, data lebih banyak menunjukkan tentara laki-laki melakukan bunuh diri daripada tentara perempuan, biasanya sekitar 90 persen dari tentara Israel yang memutuskan bunuh diri adalah tentara laki-laki, dan tidak ada kasus bunuh diri pada tentara perempuan dalam satu tahun berjalan, fakta ini dianggap oleh IDF sebagai suatu hal yang langka.
Laporan IDF tersebut juga menyatakan bahwa tidak ada minoritas Yahudi tertentu secara demografi, seperti Yahudi Ethiopia, yang membentuk persentase proporsional besar dalam kasus bunuh diri tentara Israel.
Jumlah tentara IDF yang bunuh diri tahun lalu sama dengan tahun 2015, dan kasus bunuh diri juga menjadi penyebab utama kematian tentara IDF.
Pada tahun 2014, jumlah tentara IDF yang menghilangkan nyawanya sendiri juga mencapai 15 jiwa, akan tetapi bunuh diri tidak menjadi penyebab utama kematian personel IDF di tahun 2014 itu.
Laporan resmi itu juga menyebutkan bahwa penduduk yang “lemah”, seperti imigran baru, tidak termasuk yang banyak melakukan bunuh diri, dan ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada 2015, tiga tentara IDF asal Ethiopia menghilangkan nyawanya sendiri.
Peristiwa bunuh diri di kalangan tentara Israel ini semakin marak, meskipun militer Israel telah melonggarkan peraturan yang melarang personelnya membawa pulang senjata api saat masa cuti panjang.
Laporan resmi IDF itu juga menyebutkan bahwa militer masih sangat ketat terhadap para personilnya yang membawa senjata pulang ke rumah. Hal itu tidak bisa dilakukan sesuka hati mereka.
Seorang pejabat militer mengatakan kepada Haaretz saat menanggapi maraknya kasus bunuh diri dengan berujar bahwa, “Tidak mungkin kami mengetahui setiap kasus yang terjadi sebelumnya, tetapi kami melakukan banyak hal untuk menangani masalah ini.”
Lebih lanjut Ia pun menjelaskan bahwa tentara (IDF) lebih rentan mengalami depresi selama liburan, dan karena itu para Komandan diminta agar memverifikasi keberadaan anak buahnya kala itu, khususnya mereka yang diketahui mengalami gangguan emosional.[MP/PM]

Sepanjang 2016, Rezim Assad Bantai Rakyat Suriah Dengan 13.000 Bom Barrel


DAMASKUS [Mata Pena Pers] – Helikopter-helikopter  tempur rezim Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad telah menjatuuhkan 13.000 bom barel di kawasan yang dikendalikan kubu oposisi Suriah sepanjang tahun 2016, seperti dilansir MEMO.
Belasan ribu bom barrel Assad ini mengakibatkan ribuan rakyat Suriah tewas dan menderita luka-luka, sebagian besar diantaranya merupakan warga sipil.
Dalam melancarkan serangan-serangan bom barrelnya, Bashar al-Assad tidak membedakan sasaran antara orang tua, anak-anak, ataupun wanita; semuanya merasakan kematian, bahkan jika mereka tidak berhasil dibunuh.
Sejak revolusi meletus di Suriah, Al-Assad mengandalkan peledak barel sebagai senjata utama yang digunakan dalam perang melawan rakyatnya sendiri, karena bom barrel itu murah dan sangat mematikan.
Bom barrel juga merupakan senjata primitif dan senjata khusus yang bertujuan untuk membunuh dan menghancurkan kota, karena tidak memiliki manfaat militer.
Hal ini dikarenakan peledak barel yang digunakan oleh rezim Assad  adalah ledakan acak yang tidak terkontrol, yang berarti mereka tidak dapat diarahkan dan dampak ledakannya tidak dapat dikendalikan.[MP/PM]

Presiden AS Donald Trump Undang Para Tokoh Ektrimis Yahudi di Pelantikannya


WASHINGTON [Mata Pena Pers] – Presiden terpilih AS, Donald. J Trump lagi-lagi membuat kontroversi setelah Ia mengundang para pemimpin pemukim Ilegal Yahudi Israel yang tinggal di wilayah Palestina, untuk menghadiri pelantikannya pada 20 Januari mendatang, demikian menurut pernyataan lembaga terkait para ektrimis Yahudi itu.
Media pemerintah Turki, Anadolu Agency mengutip laporan radio Israel yang menyebutkan bahwa Direktur Jenderal Dewan Pemukim [Yahudi], Shin Adler  mengklaim bahwa seorang politisi Amerika yang berhubungan dekat dengan Trump menyerahkan surat undangan kepada “Settlers Council” untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden AS .
Ketua “Yesha Settlers Council”, Oded Revivi, disebut-sebut menjadi tokoh ektrimis Yahudi yang akan memimpin delegasi para pemukim Ilegal pada acara pelantikan Trump.
Revivi, dilaporkan juga akan bergabung dengan Benny Kasriel, Israeli settlement of Ma’aleh Adumim [Ketua Permukiman Israel di Ma’aleh Adumim], yang terletak di dekat Yerusalem.
Para Tokoh pemukim ilegal Yahudi mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menyambut baik undangan Trump.
Revivi menyebut undangan [Trump], sebagai “indikasi yang jelas” bahwa pemerintah baru AS memahami pentingnya para organisasi pemukim Yahudi [Ilegal], dikutip dari  surat kabar, The Times of Israel.
Revivi juga mengatakan bahwa Ia sangat menantikan untuk bekerja sama dengan “teman-teman baru” para pemukim Yahudi di Gedung Putih selama pemerintahan Trump. [PM/MP]

Jurnalis Foto Asal Afrika Selatan Ditangkap Kelompok Bersenjata di Suriah


JOHANNESBURG [Mata Pena Pers] – Seorang wartawan foto Afrika Selatan dilaporkan telah diculik di Suriah, wilayah yang dekat dengan perbatasan Turki, demikian menurut laporan organisasi bantuan “Gift of the Givers Foundation“ pada Sabtu (14/01).
Gift of the Givers foundation mengatakan bahwa Shiraaz Mohamed telah diculik pada  Selasa (10/01) bersama dengan 2 supirnya ketika kendaraan mereka dihentikan.
Dr. Imtiaz Sooliman dari Yayasan Gift of the Givers mengatakan pada saluran televisi lokal “eNCA” bahwa 2 supir itu kemudian dibebaskan, dikutip dari Anadolu.
Dr. Sooliman mengungkapkan, Ia diberitahu sekelompok bersenjata yang mengaku hanya akan membebaskan Shiraaz Mohammed setelah menginterogasinya, akan tetapi 4 hari kemudian, Shiraaz masih ditahan.
Rakyat Afrika Selatan melalui media sosial telah menyerukan permohonan pembebasannya.
Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan mengatakan pihaknya akan berurusan dengan masalah ini.
Suriah, berada di peringkat teratas diantara negara-negara paling mematikan bagi para jurnalis untuk bekerja, sepanjang 2016 tercatat 14 wartawan dibunuh di Suriah, dari total 48 jurnalis di seluruh dunia, demikian menurut Komite Perlindungan Jurnalis, Committee to Protect Journalists (CPJ) yang berbasis di New York.[MP/PM]


Mesir Mulai Kerahkan Pasukan ke Suriah


MOSKOW [Mata Pena Pers] – Kementerian Pertahanan Rusia dikabarkan telah mengumumkan bahwa Mesir akan mengerahkan pasukannya ke Suriah untuk mengawasi pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara pasukan rezim Assad dan pasukan oposisi, demikian menurut situs Israel, “Rotter”.
Situs berita Rotter menyebutkan bahwa pasukan Mesir akan tiba di Suriah awal pekan depan.
Dalam laporan itu, sejumlah petugas Mesir dikabarkan telah berada di Suriah untuk membuka jalan bagi kedatangan pasukan lanjutan.
Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov meminta Mesir sebagai mitra Moskow untuk bergabung dengan negaranya bersama dengan Turki dan Iran dalam pembicaraan tentang masa depan Suriah dan terkait pelaksanaan gencatan senjata, dikutip dari “Rotter”.
Presiden Putin telah berbicara dengan Presiden Mesir As-Sisi dan berjanji bahwa izin penerbangan antara Rusia dan Mesir akan segera dilanjutkan.
Rusia telah memutuskan menghentikan penerbangan maskapainya ke bandara Mesir setelah pesawat Rusia ditembak jatuh pada Oktober tahun 2015 di wilayah Semenanjung Sinai, Mesir. Insiden ini menewaskan semua penumpang sebanyak 217 jiwa. Penerbangan Metrojet jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Mesir, Sharm El Sheikh.
Situs berita Rotter mengatakan bahwa Mesir akan bergabung dengan trio [Russia-Turki-Iran] untuk membahas masa depan Suriah, dan ini akan menjadi sukses besar bagi Rusia, mengingat hubungan tegang Mesir dengan Turki di satu sisi dan hubungan panas dengan Iran di sisi lainnya.
Kesepakatan diplomatik-militer ini juga akan menyita perhatian, apalagi tentang bagaimana respon AS atas langkah Mesir ini, mengingat bahwa Amerika Serikat dan negara-negara Eropa tidak terlibat dalam pembicaraan terkait konflik Suriah ini. [MP/IZ/PM]

Minggu, 15 Januari 2017

Oposisi Suriah Dukung KTT Perdamaian Suriah di Astana


Oposisi Suriah Dukung KTT Perdamaian Suriah di Astana
ANKARA [Mata Pena Pers] – Komite perwakilan politik oposisi Suriah mengumumkan pada Sabtu bahwa mereka akan mendukung KTT perdamaian Suriah di ibukota Kazakhstan, Astana, pada 23 Januari, Anadolu Agency melaporkan, Ahad (15/01/2017).
Menurut pernyataan tertulis yang dirilis setelah pertemuan dua hari di Riyadh, Komite Negosiasi Tinggi (the High Negotiations Committee-HNC) menyuarakan “kesiapan untuk mendukung delegasi militer yang akan dibentuk oleh oposisi untuk menghadiri pembicaraan” dan menyatakan “berharap bahwa pertemuan tersebut akan memperkuat gencatan senjata.”
Kelompok ini juga mengatakan Astana “membuka jalan bagi pembicaraan politik” di Jenewa pada tanggal 8 Februari, mengungkapkan rasa terima kasih bagi negara-negara yang mengerahkan usaha untuk pertemuan Astana.
Negosiasi untuk mencapai resolusi bagi perang enam tahun di Suriah akan dimulai di ibukota Kazakhstan, Astana, antara rezim Suriah dan oposisi.
Menyusul kesepakatan gencatan senjata Suriah bulan lalu, pertemuan Astana terjadi sebagai bagian dari upaya Turki dan Rusia untuk mempromosikan solusi politik di Suriah yang dilanda perang.
Suriah telah terkunci dalam perang global sejak awal 2011, ketika rezim Syiah Bashar al-Assad menumpas aksi unjuk rasa dengan keganasan militer tak terduga.
Sejak itu, ratusan ribu orang diyakini telah tewas dan jutaan lainnya mengungsi akibat konflik. [MP/JI/AA]

Faksi Revolusioner Suriah Tegaskan Satu Suara Terkait Konferensi Astana


Faksi Revolusioner Suriah Tegaskan Satu Suara Terkait Konferensi Astana
ANKARA [Mata Pena Pers]Faksi Revolusi Suriah dan tokoh politik pada hari Kamis (12/01/2017) melanjutkan konsultasi di ibukota Turki Ankara, dalam rangka membuat keputusan akhir tentang kesepakatan gencatan senjata di Suriah, dan sesi rencana negosiasi “Astana” yang akan diselenggarakan tanggal 23 bulan ini.
Beberapa tokoh menghadiri konsultasi mengeluarkan komentar untuk ElDorar AlShamia menekankan bahwa beberapa jam mendatang diharapkan akan terjadi persatuan faksi militer dan tokoh oposisi politik, menyangkut negosiasi di Astana dan perjanjian gencatan senjata saat ini, sekaligus pada saat yang sama membantah keras argumen yang diajukan oleh beberapa media tentang terjadinya perbedaan dan perpecahan antara faksi-faksi, mengatakan bahwa situasi itu normal, dan dalam proses konsultasi, tapi telah sepakat untuk mencapai satu pendapat, apakah penolakan atau penerimaan.
Sumber itu menambahkan: “Kami telah menerima dukungan dari sekutu faksi revolusi Suriah, berbicara di sini tentang Qatar dan Turki, dan mereka telah meyakinkan kami bahwa mereka akan mendukung apa pun pilihan kami, dan bahwa mereka akan mendukung cara yang akan dipilih faksi untuk menyelesaikan masalah Suriah.”
Eskalasi rezim Suriah dan sekutunya yang belum pernah terjadi sebelumnya, banyak terlihat di beberapa daerah Suriah pada hari Kamis, di mana provinsi Idlib mengalami penembakan berat yang menewaskan 13 warga sipil di berbagai bagian provinsi, saat milisi Syiah Hizbullah Lebanon meningkatkan serangan di daerah Wadi Barada, dengan dukungan helikopter dan pesawat tempur rezim Nushairiyah Assad, saat penembakan melanda wilayah Hama dan Rif Dimashq. [MP/JI/AS]

Rezim Assad dan Milisi Iran Langgar 399 Gencatan Senjata dalam 11 Hari


Rezim Assad dan Milisi Iran Langgar 399 Gencatan Senjata dalam 11 Hari
SURIAH [Mata Pena Pers] – Pasukan rezim Suriah dan milisi Iran telah melakukan 399 pelanggaran dari perjanjian gencatan senjata setelah 11 hari pelaksanaannya, Al Arabiya News Channel melaporkan, Rabu (11/01/2017).
Perjanjian gencatan senjata di Suriah, yang disponsori oleh Rusia dan Turki, telah memasuki akhir pekan kedua, dengan pelanggaran berkelanjutan yang dilakukan oleh rezim Suriah dan milisi aliansi mereka, menurut pernyataan Koalisi Nasional Suriah (the Syrian National Coalition).
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh koalisi, pelanggaran terjadi di pedesaan selatan Aleppo, Wadi Barada, pedesaan Damaskus, dan pinggiran Hama dan Daraa, dengan 271 tewas, termasuk 25 perempuan dan 34 anak-anak.
Koalisi Nasional menyerukan kepada Dewan Keamanan dan pihak lain untuk segera menghentikan serangan dan menghukum para pelaku.
Oposisi Suriah diharapkan berpartisipasi dalam pertemuan Rabu di Ankara mengenai gencatan senjata dan partisipasi dalam pembicaraan Astana mendatang.
Rusia, yang berkomitmen untuk memastikan gencatan senjata atas nama rezim, mengancam mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menghilangkan apa yang mereka sebut ‘teroris di Damaskus’, menunjukkan bahwa kontrol rezim di kawasan ini telah mencapai tahap akhir.
Pejabat Rusia juga menunjukkan bahwa periode baru-baru ini telah mengusir pejuang oposisi dari provinsi Latakia, selain membuka jalan utama yang menghubungkan ibukota ke utara negara itu, mengatakan bahwa Angkatan Udara secara dramatis telah mengubah perang.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan rekannya dari Turki Mevlut Cavusoglu pada hari Selasa menyetujui kebutuhan untuk mengamati gencatan senjata di Suriah sambil terus melawan “kelompok oposisi yang bukan bagian dari kesepakatan gencatan senjata”, kata kementerian luar negeri Rusia.
Panggilan datang pada saat para ahli Rusia sedang bersiap bertemu dengan Turki di Ankara untuk membahas gencatan senjata, menjelang pertemuan yang akan datang di Astana, ibukota Kazakhstan, pada akhir bulan ini.[MP/JI/AAR]

Amnesty Desak Pengadilan Khusus untuk Kejahatan Perang terhadap Muslim Afrika Tengah


Amnesty Desak Pengadilan Khusus untuk Kejahatan Perang terhadap Muslim Afrika Tengah
AFRIKA TENGAH [Mata Pena Pers]Amnesty International pada hari Rabu (11/01/2017) mengecam impunitas yang berlaku di Republik Afrika Tengah (Central African Republic-CAR), mendesak Pengadilan Pidana Khusus untuk mengadili para pelaku kejahatan perang selama konflik Agama yang dimulai pada tahun 2013, World Bulletin melaporkan, Rabu.
“Individu yang diduga melakukan kejahatan perang termasuk pembunuhan dan pemerkosaan selama konflik di Republik Afrika Tengah (CAR) menghindari penyelidikan dan penangkapan, dan dalam beberapa kasus hidup berdampingan dengan korban mereka,” kata Amnesty dalam sebuah pernyataan.
Ilaria Allegrozzi, Peneliti Amnesty Internasional Afrika Tengah mengatakan pelaku masih bebas sementara korban yang kebanyakan dari warga Muslim disana terus menunggu keadilan.
“Ribuan korban pelanggaran hak asasi manusia di seluruh CAR masih menunggu keadilan ditegakkan, sementara individu yang melakukan kejahatan mengerikan seperti pembunuhan dan pemerkosaan berkeliaran bebas,” katanya.
Pengawas hak juga menyoroti kelemahan sistem peradilan negara itu.
“Sistem peradilan di CAR, yang memang lemah sebelum konflik, semakin dirusak oleh pertempuran saat catatan hancur dan personel hukum terpaksa mengungsi.”
Allegrozzi mengatakan, “Hanya solusi jangka panjang bagi impunitas yang mengakar ini yang dapat merombak sistem peradilan negara, termasuk membangun kembali pengadilan, penjara dan kepolisian.”
Dia juga menyerukan pembentukan sebuah Pengadilan Pidana Khusus (Special Criminal Court-SCC).
“Sementara itu, pendanaan yang berkelanjutan bagi Mahkamah Pidana Khusus, termasuk program-program perlindungan saksi yang kuat, merupakan langkah penting menuju keadilan.
“SCC penting untuk memastikan bahwa korban konflik kejahatan yang paling serius akan memiliki kesempatan untuk melihat keadilan ditegakkan di CAR, dan harus mendapat dukungan penuh,” katanya.
Impunitas memberikan kontribusi pada peningkatan kekerasan terhadap warga Muslim sejak September 2016, menurut pengawas hak asasi manusia, “Termasuk serangan di Kaga-Bandoro pada bulan Oktober [2016], di mana pasukan ex-Séléka menewaskan sedikitnya 37 warga Muslim, melukai lebih dari 60 dan memaksa lebih dari 20.000 orang meninggalkan rumah mereka.”
Lebih dari 5.000 orang telah tewas dalam intensifikasi kekerasan sejak 2013, yang juga menyebabkan 385.000 orang menjadi pengungsi, laporan Rabu mengatakan, menambahkan hingga 466.000 orang, sebagian besar dari kaum Muslim, tetap mengungsi. [MP/JI/WB]

PBB Kirim Utusan Khusus Selidiki Kekerasan Militer Myanmar di Rohingya


MYANMAR [Mata Pena Pers] – PBB pada hari Jumat (06/01/2017) mengatakan utusan hak asasi manusia untuk Myanmar akan menyelidiki meningkatnya kekerasan di negara itu, termasuk tindakan keras militer terhadap Muslim Rohingya, ketika ia berkunjung pekan depan, lansir World Bulletin.
Perjalanan 12-hari pelapor khusus PBB Yanghee Lee, yang dimulai hari Senin, juga akan membawanya ke negara bagian Kachin, di mana ribuan orang mengungsi akibat pertempuran antara oposisi etnis dan tentara Myanmar.
Semakin intensifnya bentrokan antara militer Myanmar dan etnis minoritas Muslim Rohingya telah melemahkan sumpah Aung San Suu Kyi untuk membawa perdamaian di Myanmar setelah partainya memenangkan kursi pemerintah Maret lalu.
Pemenang hadiah Nobel itu juga menghadapi kecaman internasional yang kuat karena gagal mengendalikan tindakan brutal militer Myanmar selama berbulan-bulan di desa Rohingya di utara negara bagian Rakhine.
Lee mengecam tindakan keras tersebut “tidak dapat diterima” dan menyerukan penyelidikan laporan bahwa tentara telah memperkosa, membunuh dan menyiksa warga sipil minoritas Muslim secara massal.
“Beberapa bulan terakhir telah menunjukkan bahwa masyarakat internasional harus tetap waspada dalam memantau situasi hak asasi manusia di sana,” kata Lee dalam sebuah pernyataan, Jumat. [MP/JI/WB]

Partai Budha Myanmar Tolak Utusan PBB Selidiki Pembantaian Muslim Rohingya


Partai Budha Myanmar Tolak Utusan PBB Selidiki Pembantaian Muslim Rohingya
MYANMAR [Mata Pena Pres} – Sebuah partai etnis Budha di Myanmar kembali menolak permintaan untuk bertemu dari seorang pejabat tinggi PBB yang mengunjungi negara bagian Rakhine yang bermasalah untuk menyelidiki laporan pelanggaran hak asasi terhadap Muslim Rohingya, lansir Anadolu Agency, Sabtu (15/01/2017).
Northern Rakhine telah berada di bawah kepungan militer yang ketat sejak 9 Oktober ketika sekelompok perlawanana menewaskan sembilan pejabat polisi perbatasan di dekat perbatasan dengan Bangladesh, yang dibalas tindakan keras yang membantai hingga 400 muslim Rohingya terbunuh.
Seorang pejabat Partai Nasional Arakan (Arakan National Party-ANP) mengkonfirmasi pada hari Sabtu bahwa mereka menolak permintaan Yanghee Lee, utusan khusus PBB tentang hak asasi manusia di Myanmar, untuk bertemu dengan para pemimpin partai Jumat malam, beberapa jam setelah ia tiba di ibukota negara Sittwe.
“Kami tidak bertemu dengannya karena kami tidak percaya dia dan organisasinya [PBB] memiliki kemauan yang cukup untuk menyelesaikan masalah,” kata sekretaris gabungan ANP Ba Swe kepada Anadolu Agency melalui telepon.
“Masalah-masalah tidak akan pernah terpecahkan selama mereka menerima Muslim Rohingya sebagai bagian di negeri ini,” kata Ba Swe, menggunakan istilah yang menunjukkan Rohingya adalah imigran ilegal dari negara tetangga Bangladesh.
Sebagai bagian dari kunjungan 12 hari ke Myanmar, Lee akan menghabiskan tiga hari di Rakhine – rumah bagi sekitar 1,2 juta warga Rohingya yang tidak diakui negara (stateless), minoritas yang telah menderita kemiskinan dan penindasan selama puluhan tahun dan tidak memiliki hak-hak dasar seperti kewarganegaraan dan kebebasan bergerak.
Pada hari Jumat, ia bertemu dengan para pemimpin kaum Muslim selama kunjungannya ke lingkungan Rohingya di Sittwe.
Juru bicara pemerintah daerah Rakhine Tin Maung Swe mengatakan Lee tiba Sabtu di utara Maungdaw Township, area yang dilanda konflik di dekat perbatasan barat negara itu dengan Bangladesh.
Dia mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pemerintah daerah dan militer membantu perjalanannya ke hampir semua desa yang dia minta.
“Namun dia tidak akan dapat mengunjungi beberapa desa karena masalah keamanan,” katanya.
Sejak 9 Oktober, akses ke daerah mayoritas Muslim Rohingya bagi badan bantuan dan wartawan independen telah ditolak, dan sedikitnya 101 warga Rohingya – 17 polisi dan tentara, delapan orang Muslim yang bekerja sama dengan otoritas lokal, dan 76 orang yang diduga “penyerang” (termasuk enam yang dikabarkan meninggal selama interogasi) – tewas dan lebih dari 600 orang ditahan karena dituduh terlibat.
Namun kelompok advokasi Rohingya melaporkan sekitar 400 Muslim Rohingya – yang dijelaskan oleh PBB sebagai salah satu kelompok yang paling teraniaya di seluruh dunia – tewas dalam operasi militer, wanita-wanita diperkosa secara massal dan lebih dari 1.000 rumah di desa Rohingya dibakar.
Sebuah undang-undang yang disahkan di Myanmar pada tahun 1982 membantah kewarganegaraan Rohingya dan membuat mereka stateless (tidak memiliki Negara) padahal banyak di antaranya telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi.
Hukum membantah hak kebangsaan Rohingya di Myanmar, menghilangkan kebebasan mereka untuk bergerak, akses pendidikan dan layanan, dan memberi izin penyitaan properti yang sewenang-wenang oleh pemerintah Myanmar.
Ribuan Muslim Rohingya telah melarikan diri berbondong-bondong ke Myanmar selama puluhan tahun, dengan gelombang baru migrasi terjadi sejak pertengahan 2012 setelah pembantaian  komunal pecah. [MP/JI/AA]

97 Orang dari 17 Negara Masuk Islam di Masjid Al Aqsha


97 Orang dari 17 Negara Masuk Islam di Masjid Al Aqsha
AL QUDS [Mata Pena Pers] – Hampir 100 orang dari 17 negara-negara Barat telah resmi masuk Islam di Masjid Al-Aqhsa Yerusalem Timur selama dua tahun terakhir, menurut imam Masjid Syeikh Ekrima Kata Sabri, mantan Mufti Agung Yerusalem.
“Sembilan puluh tujuh orang dari 17 negara barat telah mengumumkan konversi sukarela mereka terhadap Islam dengan mengucapkan Syahadat [di Al-Aqsa],” kata Sheikh Sabri dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pekan ini, lansir Word Bulletin, Rabu (04/01/2017).
Menurut ajaran Islam, calon mualaf harus membaca Syahadat, atau “kesaksian”, mengucapkan dalam bahasa Arab: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang Haq selain Allah; Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Menurut mantan mufti agung, sebagian besar orang Barat yang baru-baru ini masuk Islam di masjid Al Aqsha berasal dari AS, Prancis, Jerman, Inggris dan Finlandia.
“Islam adalah agama keadilan dan toleransi,” Syeikh Sabri menyatakan. “Ini adalah agama yang komprehensif. Distilasi semua pesan ilahi sebelumnya.”
Dia melanjutkan untuk menekankan bahwa, menurut ayat-ayat Al Quran, masuk Islam harus dilakukan secara sukarela.
“Sebagaimana Allah Swt berfirman: Tidak akan ada paksaan dalam [penerimaan agama] iman,” Syeikh Sabri, yang juga ketua Dewan Tertinggi Islam Jerusalem, menegaskan, mengutip kitab suci Al Quran.
Setiap tahun, ratusan ribu orang dari seluruh dunia mengunjungi Masjid Al-Aqsa yang ikonik, tempat suci ke tiga bagi umat Islam, terletak di Yerusalem Timur yang dijajah oleh penjajah Israel.[MP/JI/WB]

MODERAT ATAU RADIKAL?

Moderat Atau Radikal?

Oleh: Ainun Dawaun Nufus (Pengamat Sosial Politik)
Barat yang dipimpin oleh Amerika tahu dengan pasti bahwa umat Islam sudah cukup muak dengan kepalsuan rezim-rezim yang didukung oleh Barat sendiri. Barat juga tahu bahwa umat ini menginginkan Islam sebagai alternatif satu-satunya. Oleh karena itu, sejumlah pusat penelitian di Amerika dan yang lainnya mengajukan proposal dengan menawarkan rezim-rezim yang tunduk pada Barat.
Rezim-rezim itu dimunculkan seolah-olah sebagai alternatif dengan mengenakan pakaian Islam. Semua dilakukan dalam rangka memuluskan pencurian Barat di tengah kegelisahan umat dan revolusi yang mereka impikan. Dengan cara itu, Barat berupaya menjauhkan umat dari kebangkitan yang sesungguhnya, yang dapat mewujudkan penerapan Islam sepenuhnya.
Barat dengan berbagai institusi dan para politisinya tidak akan terpaksa menggunakan rencana itu kecuali karena adanya opini publik yang sangat kuat menginginkan Islam di tengah-tengah umat. Tujuan utamanya adalah untuk menipu umat yang mulia ini sehingga pada tahun-tahun terakhir umat kembali mundur dan jauh dari kebangkitan yang sesungguhnya, melalui berdirinya rezim-rezim yang mengusung slogan-slogan Islam, tetapi memimpin dengan sistem kehidupan Barat dan loyalitas terhadap Barat, sebagaimana sebelumnya. Bedanya, yang ini dengan baju baru.
Ada kebohongan yang sering diulang terkait esensi dari pemikiran “Radikalisasi” yang kemudian membuat masyarakat mempercayainya. Yaitu, “setiap kali Anda menjadi lebih Islami, maka Anda lebih berpotensi menjadi ancaman.” Hal ini kemudian menjadi alasan pembuatan kebijakan “Deradikalisasi” yang dimaksudkan untuk membuat kaum Muslim “menjadi komunitas yang berislam setengah-tengah” dan lebih menyesuaikan diri dengan standar liberalisme dan kebijakan pemerintah.
Salah satu langkah penting Amerika untuk mempertahankan kepentingannya di Timur Tengah dan Dunia Islam lainnya adalah dengan memanfaatkan gerakan-gerakan yang pada awalnya memiliki akar Islam. Langkah ini dilakukan dengan cara: Pertama, vaksinasi gerakan-gerakan Islam dengan ide-ide sekular gaya Barat. Kedua, upaya pemerintah AS untuk berkomunikasi dengan beberapa gerakan-gerakan Islam.
Ketiga, membajak revolusi. Awalnya gerakan Islam masuk dengan mengusung simbol Islam. Para pendukungnya pun begitu berharap akan penerapan Islam. Namun kemudian gerakan Islam beralih pada upaya mencari pembenaran sehingga umat dipaksa agar puas dengan realitas yang ada. Umat akan terus diselimuti keadaan ini hingga ada thaghut lain yang memerintah atas nama Islam. Padahal menjadikan demokrasi sebagai asas merupakan bentuk perlawanan terhadap Islam.
Ingat, sesunguhnya Umat Yang Adil, Bukan Umat Pertengahan (Moderat), seperti yang dikampanyekan kelompok liberal untuk menghancurkan Islam. Adakah kompromi atau jalan tengah dalam sabda Rasulullah saw. kepada pamannya, Abu Thalib, ketika kaum Quraisy menawarkan kepada beliau pangkat, harta, dan kehormatan agar beliau mau meninggalkan Islam? Yang ada pada saat itu justru ketegasan sikap Rasulullah saw. ketika beliau berkata, “Demi Allah, wahai Paman, andaikata mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan perkara ini (Islam), niscaya aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan perkara itu atau aku hancur karenanya!”
Yang jelas, sikap pertengahan (moderat) merupakan kaidah berfikir Kapitalisme, dan sama sekali bukan dari Islam, sekalipun tidak sedikit orang yang berusaha menghubungkan sikap pertengahan (moderat) itu dengan Islam
Telah disadari umat Islam, kapitalisme telah menjerumuskan dunia ke dalam dua perang dunia. Tak terhitung pula upaya-upaya kolonial yang masih berlangsung, korupsi yang meningkat dan fragmentasi, kemiskinan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan lebih dari 1 miliar orang berada dalam kelaparan serius. Di antara keburukan-keburukan yang lain dari Kapitalisme adalah bahwa ia telah mengantarkan ke dalam zaman keemasan hedonisme dan pergaulan bebas, yang dijamin oleh dasar-dasar Kapitalisme.
Oleh karena itu ungkapan-ungkapan seperti “kebebasan wirausaha” dan “hak-hak individu” telah memunculkan asumsi yang menyesatkan bahwa Kapitalisme adalah ideologi yang maju secara sosial dan ekonomi. Maka umat Islam telah menempatkan peradaban rusak kapitalisme sebagai musuh bersama.  

Sumber: voa-islam

MENJAGA PERKATAAN DAN TULISAN


Menjaga Perkataan dan Tulisan
Oleh: Umar Syarifudin (Pengasuh Majlis Taklim Al-Ukhuwah)
Kepada para pengemban dakwah yang bersih dan bertakwa, penulis mendoakan kebaikan untuk Anda dan semoga Allah menerima berbagai ketaatan dan semoga Allah menjaga Anda sekalian dari semua keburukan dan melindungi Anda sekalian dari semua kejahatan. Ada harapan setelah penderitaan. Ada kabar gembira jalan keluar setelah situasi menyedihkan. Ada kemudahan setelah kesusahan. Ada ketenteraman yang dekat setelah derita panjang.
Sudah sepantasnya setiap muslim memperhatikan apa yang dikatakan oleh lisan dan tulisannya, karena bisa jadi seseorang menganggap suatu perkataan hanyalah kata-kata yang ringan dan sepele namun ternyata hal itu merupakan sesuatu yang mendatangkan murka Allah Ta’ala. Hendaknya selalu berhati-hati agar tidak terjerumus meyakini dan turut menyebarkan kabar bohong dan fitnah.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara dan membenci kalian pada tiga pula. Allah meridhai kalian bila kalian hanya menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukannya serta berpegang teguh pada tali (agama) Allah seluruhnya dan janganlah kalian berpecah belah. Dan Allah membenci kalian bila kalian suka qila wa qala (berkata tanpa berdasar), banyak bertanya (yang tidak berfaedah) serta menyia-nyiakan harta”
Di antara tanda baiknya seorang muslim adalah ia meninggalkan hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Waktunya diisi hanya dengan hal yang bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya. Sedangkan tanda orang yang tidak baik islamnya adalah sebaliknya.
Sebaik-baik perkara adalah membekali diri dengan ilmu. Jika seseorang merasa cukup dengan apa yang diketahuinya, maka dia telah diperbudak oleh pikiran (pandangan)-nya. Akhirnya, dia pun begitu mengagungkan dirinya, sehingga menghalanginya untuk belajar kepada orang lain. Padahal, dengan saling belajar, akan tampak kesalahan (dan kekurangan)-nya
Sebaik-baik perkara adalah membekali diri dengan ilmu. Jika seseorang merasa cukup dengan apa yang diketahuinya, maka dia telah diperbudak oleh pikiran (pandangan)-nya. Akhirnya, dia pun begitu mengagungkan dirinya, sehingga menghalanginya untuk belajar kepada orang lain. Padahal, dengan saling belajar, akan tampak kesalahan (dan kekurangan)-nya.  Ibn Jauzi, Shaid al-Khathir, hal 62.
Hasan al-Bashri berkata: “Kebanyakan orang sama ketika mendapatkan nikmat, tetapi saat ujian (bala’) ditimpakan, mereka berbeda (satu sama lain).” Ibn Jauzi berkomentar: Akal adalah simpanan terbaik dan bekal untuk menghadapi perang melawan bala’ [Ibn Jauzi. Shaid al-Khathir, 78]
Umar bin Abdul Aziz berkata: “Siapa saja yang tidak mengalkulasi perkataan dari perbuatannya, maka banyak kesalahannya.” Sebagian ahli hikmah berkata: “Akal seseorang bersembunyi di bawah lisannya.” Sebagian ahli balaghah berkata: “Penjaralah lisanmu, sebelum kamu dipenjara dalam waktu yang lama, atau jiwamu binasa. Tidak ada sesuatu yang lebih utama dari memenjara dalam waktu yang lama terhadap lisan yang sedikit benar, namun banyak bicara.
Abu Tammam ath-Tha’iy berkata: Di antara ahli hikmah mengatakan bahwa lisan seseorang termasuk bayangan hati. Sehingga sebagian ahli hikmah mengurangi kesempatan berbicara, dan berkata:
Apabila Anda duduk bersama orang-orang bodoh (dalam satu forum), maka diamlah. Dan apabila Anda duduk bersama para ulama (dalam satu forum), maka diamlah. Sesungguhnya diammu ketika bersama orang-orang bodoh, maka itu akan menambah kesabaran. Sementara diammu ketika bersama para ulama, maka itu akan menambah pengetahuan (ilmu). Dari Kitab Adab ad-Dunyā wa ad-Dīn, karya Imam al-Mawardia dari neraka, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang rukun iman dan beberapa pintu-pintu kebaikan, kemudian berkata kepadanya: “Maukah kujelaskan kepadamu tentang hal yang menjaga itu semua?” kemudian beliau memegang lisannya dan berkata: “Jagalah ini” maka aku (Mu’adz) tanyakan: “Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa dengan sebab perkataan kita?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Semoga ibumu kehilanganmu! (sebuah ungkapan agar perkataan selanjutnya diperhatikan). Tidaklah manusia tersungkur di neraka di atas wajah mereka atau di atas hidung mereka melainkan dengan sebab lisan mereka.” (HR. At-Tirmidzi)
Imam Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata mengenai makna hadits di atas, “Secara dzahir hadits Mu’adz tersebut menunjukkan bahwa perkara yang paling banyak menyebabkan seseorang masuk neraka adalah karena sebab perkataan yang keluar dari lisan mereka. Termasuk maksiat dalam hal perkataan adalah perkataan yang mengandung kesyirikan, dan syirik itu sendiri merupakan dosa yang paling besar di sisi Allah Ta’ala. Termasuk maksiat lisan pula, seseorang berkata tentang Allah tanpa dasar ilmu, ini merupakan perkara yang mendekati dosa syirik. Termasuk di dalamnya pula persaksian palsu, sihir, menuduh berzina (terhadap wanita baik-baik) dan hal-hal lain yang merupakan bagian dari dosa besar maupun dosa kecil seperti perkataan dusta, ghibah dan namimah. Dan segala bentuk perbuatan maksiat pada umumnya tidaklah lepas dari perkataan-perkataan yang mengantarkan pada terwujudnya (perbuatan maksiat tersebut). (Jami’ul Ulum wal Hikaam)
Hendaklah seseorang berpikir dulu sebelum berbicara. Siapa tahu karena lisannya, dia akan dilempar ke neraka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dipikirkan bahayanya terlebih dahulu, sehingga membuatnya dilempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh dari pada jarak antara timur dan barat.” (HR. Muslim)
Ulama besar Syafi’iyyah, An Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim tatkala menjelaskan hadits ini mengatakan, ”Ini merupakan dalil yang mendorong setiap orang agar selalu menjaga lisannya sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda.
‘Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.’ (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, selayaknya setiap orang yang berbicara dengan suatu perkataan atau kalimat, hendaknya merenungkan dalam dirinya sebelum berucap. Jika memang ada manfaatnya, maka dia baru berbicara. Namun jika tidak, hendaklah dia menahan lisannya.” Itulah manusia, dia menganggap perkataannya seperti itu tidak apa-apa, namun di sisi Allah itu adalah suatu perkara yang bukan sepele.  

Sumber: voa-islam