WASHINGTON [Mata Pena Pers] – Di tengah gencatan senjata yang berlangsung,
ratusan ribu warga Suriah masih terkepung. Menurut laporan situs
bantuan PBB, Senin (16/01) lalu, warga yang terkepung kesulitan untuk
mendapatkan bantuan kemanusiaan karena akses terputus.
“Sementara upaya gencatan senjata di Suriah terus berjalan, kita
memohon segera, tanpa syarat dan aman untuk dapat mengakses anak-anak
dan keluarga yang masih terputus dari bantuan kemanusiaan di seluruh
negeri,” kata PBB.
Laporan ini ditandatangani berbagai lembaga kemanusiaan PBB, seperti
Program Pangan Dunia (WFP), UNICEF, Wasekjen PBB untuk urusan
kemanusiaan dan bantuan darurat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan
UNHCR.
PBB mengatakan bahwa saat ini terdapat 15 daerah yang terkepung di
Suriah, dengan 700.000 orang di dalamnya, termasuk sekitar 300.000
anak-anak. Menurut lembaga itu, hampir lima juta orang, termasuk lebih
dari dua juta anak, tinggal di daerah yang sangat sulit dijangkau oleh
bantuan kemanusiaan karena pertempuran, rasa tidak aman dan akses yang
terbatas.
“Di seluruh Suriah, warga terus menderita karena tidak memiliki
kebutuhan paling mendasar untuk mempertahankan hidup mereka, karena
kekerasan yang terus terjadi. Dunia seharusnya tidak diam, sementara
pihak yang terlibat konflik menggunakan blokade makanan, air,
obat-obatan, dan bantuan sebagai senajata perang,” lanjut lembaga itu.
Lebih lanjut PBB mengatakan bahwa anak-anak berisiko tinggi dalam
masalah kesehatan, meliputi kekurangan gizi, dehidrasi, diare, penyakit
menular, dan cedera. Banyak yang membutuhkan dukungan setelah terkena
peristiwa traumatis, kekerasan dan pelanggaran lainnya.
Terkait
pengepungan di Aleppo Timur, PBB mengaku tidak akan membiarkan
kengerian yang terjadi di tahun sebelumnya terjadi kembali di tahun ini.
“Kita tidak biarkan tahun 2017 ini mengulang kembali tragedi tahun 2016 di Suriah,” kata laporan itu. [MP/KB/MEM]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar